Dedikasi Ketua KPPS di Ngagel Rejo Surabaya hingga Ajal Menjemput
Sosok Ketua KPPS 42 Ngagel Rejo, Joko Budiono yang telah pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan cerita mengharukan, khususnya bagi keluarga.
Istri almarhum, Fauziah Kadir menceritakan keadaan suaminya yang masih sempat memberikan pengarahan saat penghitungan suara, walau kesehatannya sudah menurun. "Masih sempat memberi pengarahan ke anggota KPPS. Tidak pingsan di TPS," ujarnya, Jumat 16 Februari 2024.
Diceritakan Fauziah, pada saat TPS 42 sudah ditutup dan proses pengitungan suara sudah dimulai, kondisi kesehatan suaminya semakin memburuk.
"Saat penghitungan suara sudah terlihat lemas. Untuk jalan saja sudah tidak kuat, juga tidak kuat duduk. Akhirnya saat Ashar, kami bopong untuk dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan, saat suaminya hendak dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo, sedang tidak ada tenaga kesahatan (nakes) yang berjaga di TPS 42 Ngagel Rejo saat itu.
Fauziah menceritakan suaminya menjalani perawatan di RSUD Dr. Soetomo sejak 14 Februari 2024 hingga pagi tadi, 16 Februari 2024 sebelum meninggal dunia pada pukul 08.15 WIB.
Sesampainya di rumah sakit, almarhum menjalani pengecakan gula darah atau diabetes. Fauziah menerangkan, gula darah suaminya saat itu menunjukkan angka yang tinggi. "Saat menjalani pemeriksaan di sana (RSUD Dr. Soetomo), gula darahnya tinggi sekali. Itu yang menyebabkan sampai tidak sadarkan diri," katanya.
Dedikasi Joko yang menjabat sebagai Ketua KPPS juga diungkap Fauziah, bahkan saat dirawat di rumah sakit, almarhum mengigau mengenai pelaksanaan penghitungan suara di TPS.
"Sampai ngigaunya tentang TPS, itu itu nanti ditambah ya, terus dihitung. Sampai ditanya saya ditanya nakesnya, apakah bapaknya nyaleg ya bu? Terus saya jawab bapaknya Ketua KPPS, direspon (nakes) pantas mengigaunya sampai seperti itu," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPPS 42 Ngagel Rejo, Joko Budiono meninggal dunia pada Jumat 16 Februari 2024, di umur 51 tahun dan telah dimakamkan di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya. Almarhum meninggalkan istri beserta tiga orang buah hatinya.