Deddy Mizwar Protes Dilarang KPI Main Sinetron
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang lembaga penyiaran menampilkan pasangan calon kepala daerah dalam programnya, termasuk sinetron. Gara-gara larangan ini, Cagub Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) terpaksa menghapus adegannya dalam sinetron terbarunya berjudul ‘Cuma Disini’.
“Sinetron sudah tayang sejak awal Ramadhan, tapi enggak ada saya. Dibuang, bayangkan. Akibatnya, ada beberapa pemain lain juga terpaksa dihilangkan karena terkait dengan saya,” beber Deddy seusai menghadiri acara buka puasadi Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/5/2018).
Seperti diketahui, KPI mengeluarkan surat edaran larangan bagi calon kepala daerah yang maju Pilkada 2018 melakukan kampanye melalui seni drama, sinetron dan seni peran lainnya di layar televisi.
Larangan tersebut tertuang dalam surat edaran KPI Nomor 68/2018.
Deddy menilai keputusan tersebut merupakan suatu kezaliman yang harus dilawan. “Lawan terus, ewako (lawan). Jadi kezaliman jangan dibiarkan dan harus dilawan. Sudah somasi, tiga kali 24 jam tidak ditanggapi kita di PTUN kan,” tegas Deddy.
Pasalnya, Deddy yang saat ini cuti dari tugas Wakil Gubernur Jabar, mengutamakan main sinetron sebagai mata pencaharian keluarga.
“Somasi berjalan terus, jadi orang tidak boleh mencari nafkah oleh KPI. Saya kan cuma bisa main sinetron, kedua, saya sebagai umat Islam tidak boleh syiar, dakwah, ini sangat menyedihkan,” beber Deddy.
Dampak langkah KPI tidak hanya merugikan Deddy, melainkan para pemain di sinetron Cuma Disini sebagian berhenti.
“Jadi ini sangat diskriminatif, cenderung ada tendensi yang merugikan, sebab tidak hanya saya saja yang tidak boleh main. Ada beberapa pemain tidak bisa syuting, dia off penghasilannya pun off, tentunya mereka menganggur. Jadi bukan saya saja korbannya,” ucap Deddy geram.
Menurutnya, tidak ada konten bermuatan politik yang tersaji dalam alur cerita sinetron yang diperankannya.
“Kontennya tidak ada (muatan politik), ini syiar kok nggak boleh. Saya juga heran, aktor, syiar, Islam nggak boleh. Pokoknya harus dilawan ini kedzaliman harus dilawan, bukan kalah menang. Itu intinya,” terangnya.