Debut 3 Eks Pembalap Moto 2 Pemanasan di MotoGP Qatar
Tiga pembalap rookie di MotoGP 2021 yakni Luca Marini, Enea Bastianini, dan Jorge Martin untuk kali pertama mencoba motor kelas premier pada test shakedown atau pemanasan di Sirkuit Losail, Qatar, Jumat 5 Maret 2021.
Pada tes yang berakhir Sabtu dini hari WIB, Enea Bastianini yang memperkuat Esponsorama Avintia jadi terbaik di antara dua rookie lainnya. Dia finis keempat dan berselisih 2,437 detik dari pembalap tercepat, Stefan Bradl dari tim Repsol Honda Team.
Hari pertama menunggangi Ducati Desmosedici GP19, pencapaian Enea Bastianini sungguh gemilang. Menurut dia, lap pertama dengan motor MotoGP yang punya power lebih besar ketimbang motornya di Moto2 tahun lalu bak sebuah bencana.
"Sangat luar biasa buat saya. Power motor sangat besar. Lap pertama seperti bencana buat saya. Kemudian selangkah demi selangkah, perasaan saya membaik dengan motor," kata Enea Bastianini.
Jorge Martin sempat Kecelakaan
Jorge Martin yang memperkuat tim satelit Pramac Ducati sempat mengalami kecelakaan. Dia akhirnya hanya finis posisi sepuluh pada tes shakedown MotoGP Qatar. "Bukan hari pertama yang bagus buat saya. Saya mengalami kecelakaan. Ada area bergelombang, kemudian motor mulai bergerak agresif dan akhirnya saya masuk ke area grass (keluar trek). Kabar baiknya saya dalam kondisi baik," Jorge Martin menuturkan.
Pembalap berjuluk Martinator itu berada 0,5 detik di belakang Rossi dan 0,2 detik dari Pol Espargaro. "Insiden terjadi di tikungan 3, saya tak menyangka itu akan terjadi dan saya tak mengendalikan motor dengan baik. Poin penting adalah percaya kepada elektronik dan saya masih belum membuka kopling dengan penuh percaya diri," ungkapnya.
Luca Marini Sulit Beradaptasi
Luca Marini turut menggambarkan betapa sulitnya beradaptasi dengan motor MotoGP. Apalagi menurutnya motor Ducati Desmosedici geberannya dibuat untuk pembalap yang memiliki postur lebih pendek darinya. Dengan tinggi 184 cm, ia memang salah satu pembalap tinggi di MotoGP 2021 bahkan lebih tinggi dari sang kakak tirinya, Valentino Rossi 181 cm.
"Saya akan coba lebih nyaman dengan motor. Seperti bagaimana posisi ketika duduk, memegang handlebar. Karena motornya sangat besar. Tapi saya pikir motor Ducati sedikit dibuat untuk pembalap dengan tubuh yang lebih pendek. Jadi saya akan bekerja pada sektor ini," ungkap dia.
Selain kondisi trek yang terkena angin kencang serta kotor karena pasir gurun, ada beberapa masalah teknis yang dialami Luca Marini. "Kami mengalami masalah pada kedua motor yang kucoba. Aku kehilangan banyak waktu pada awalnya dan di lap awal power motornya bahkan tak 100 persen," ungkap dia.
Meski tak maksimal, pembalap SKY VR46 Avintia Racing ini cukup terkesan dengan perbedaan besar motor barunya dibanding motor Moto2 yang dipakainya musim lalu. "Cakram dan pengeremannya. Pengeremannya sangat berbeda dari yang biasa kurasakan sepanjang hidupku. Pemakaian cakram karbon sangat berbeda, aku harus fokus di sisi ini dan gaya berkendaraku," lanjutnya.
Selain itu, Marini juga agak terganggu dengan tidak hadirnya 2 mekanik andalan yang menemaninya sejak di Moto2. Kedua mekanik tersebut harus menunda ikut Marini karena terjangkit Covid-19.
Advertisement