Debu Vulkanik Erupsi Semeru Sampai ke Banyuwangi
Debu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru juga dirasakan warga Banyuwangi. Debu berwarna abu-abu tampak menempel pada kendaraan warga. Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, debu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru sangat memungkinkan sampai ke Banyuwangi.
Warga Banyuwangi baru merasakan adanya debu vulkanik ini selepas tengah hari. Beberapa warga melihat adanya debu vulkanik pada jok motor atau bodi mobil kendaraannya. Tampak jelas debu berwarna abu-bu menempel pada kendaraan mereka.
“Saya tadi keluar makan siang, saat keluar di jok motor saya terlihat debu berwarna abu-abu. Pas jalan, saya juga merasakan perih pada mata saya,” kata Ardian, 40 tahun, warga Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi, Selasa, 1 Desember 2020.
Hal senada juga disampaikan Taufik. Warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro ini menyatakan bahwa pada bodi mobilnya tampak debu berwarna abu-abu. Menurutnya, debu yang diyakini debu vulkanik itu tidak terlalu banyak.
“Tidak terlalu tebal, tapi kelihatan sekali dari warnanya. Bukan debu biasa,” tegasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait hal ini, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, Freddy Dwi Kurniawan menyatakan, potensi debu vulkanik erupsi Gunung Semeru sangat mungkin sampai ke Banyuwangi.
“Dari potensi, sangat berpotensi terjadi, karena angin berhembus ke arah timur dan timur laut,” jelasnya.
Namun, Freddy tidak bisa memastikan hal ini. Karena satelit cuaca Himawari tidak bisa mendeteksi sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru akibat tertutup awan.
“Kita sendiri belum melakukan paper test. Mungkin beberapa jam ke depan kita akan melakukan paper test. Nanti akan ada update selanjutnya,” jelasnya.
Data yang ada di Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, saat ini abu vulkanik pergerakannya ke arah timur dengan kecepatan 15 knot. Ketinggian dari permukaan diperkirakan sekitar 20.000 kaki. Untuk daerah terdampak untuk diperkirakan meliputi sebagian kecil Wilayah Probolinggo, Jember, Lumajang dan Bondowoso.
“Kalau Malang karena arahnya (angin) ke timur, diperkirakan belum terdampak,” ungkapnya.
Dia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker dan kaca mata saat keluar rumah. Karena debu vulkanik ini tajam. Sehingga jika terhirup atau terkena mata cukup berbahaya.
“Jadi kita imbau pada masyarakat untuk waspada dan memakai masker, juga kaca mata kalau misalkan keluar rumah,” pungkasnya.
Advertisement