Debt Collector Salah Sasaran di Mojokerto, Coba Narik Ternyata Motor Sudah Lunas
Video sekelompok orang mengaku debt collector mencegat pengendara sepeda motor di Mojokerto, viral di media sosial.
Video tersebut dibagikan akun Ahmad Abdul Aziz di Grup Facebook Info Lantas Mojokerto pada Senin 19 Agustus 2024. Informasi yang dihimpun lokasi keributan antara mata elang dan pengguna jalan tersebut berada di Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto.
Video tersebut disebutkan, kejadian bermula ketika dirinya berkendara tiba-tiba diberhentikan oleh 3 orang. Saat itu, ketiga orang tersebut mengendarai 2 sepeda motor.
“Saat berkendara tiba-tiba diberhentikan 3 orang dengan 2 sepeda motor dengan alasan motor yang saya pakai nunggak cicilan FIF,” tulis akun Ahmad Abdul Aziz seperti yang dilihat ngopibareng.id, Selasa 20 Agustus 2024.
Para debt collector lalu menyerahkan dokumen berisi tunggakan utang dan berniat menarik paksa motor. Padahal menurut pengunggah, dirinya tak memiliki tunggakan dan memegang Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Karena tak merasa menunggak cicilan, Aziz pun tersenyum. Bahkan, kata dia, BKPB sepeda motornya berada di rumah.
“Saya kaget dan senyum-senyum karena merasa tidak nyicil dan BPKB ada di rumah. Saya sudah berusaha menjelaskan dengan humanis kepada 3 orang itu dan saya mengajak ke rumah saya, jangan dijalan begini sekalian biar tau BPKB-nya ada. Karena memang tidak merasa hutang pakai BPKB,” ungkapnya.
Aziz merasa sudah menjelaskan dengan baik-baik. Namun, ketiga pria yang tak dikenal itu tetap ngotot karena berbekal data dari leasing.
“Tapi mereka ngotot, ngeyel dan tetap tidak mau tanu. Karena dasar mereka data dari leasing. Ini yang bikin kesel dan gemes,” imbuhnya.
Setelah lama berdebat, lanjut Aziz, akhirnya para debt collector itu bilang salah sasaran.
“Setelah lama berdebat akhire mereka merasa salah sasaran dengan enak bilang ‘kan ini cuma konfirmasi pak, jangan marah-marah’. Konfirmasi tidak dengan cara begitu dong dan dengan enaknya mau pergi begitu saja,” beber Aziz.
Para debt collector itu akhirnya pergi meninggalkan Aziz. Namun, Aziz masih belum puas dan ingin menunjukkan bukti mengantongi BPKB.
“10 menit kemudian saya pulang mengambil BPKB ke rumah dan ketemu mereka bertiga stay di depan terminal Mojokerto,” tandasnya.
Ia menambahkan, perbuatan debt collector ini telah meresahkan masyarakat. Sebab, mereka memberhentikan dan mengepung orang seenaknya melebihi petugas kepolisian.
“Pak polisi saja kalau razia sopan, santun, hormat dan komunikasi baik-baik ke pengendara. Ini tiga orang bukan aparat berwenang memberhentikan pengendara sak karepe Dewe (seenaknya sendiri). Meresahkan dan membahayakan,” ungkap Aziz.
“Tidak mikir orang yang diperlakukan begitu betapa malunya dan tekanan psikologis dicegat 3 orang bergaya preman sok jagoan,” Imbuhnya.