Debt Collector Cekcok dengan Penjual Motor Berujung Saling Lapor Polisi
Beredar sejumlah video tentang percekcokan antara sekelompok diduga Debt Collector dengan kelompok penjual sepeda motor kredit macet. Percekcokan tersebut diketahui terjadi di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Jember, pada Senin, 8 Juli 2024.
Informasi terakhir, percekcokan tersebut berujung aksi saling melapor ke Polsek Puger. Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Kapolsek Puger AKP Facthur Rahman mengatakan, berdasarkan penyelidikan sementara, awalnya sekelompok orang mengaku debt collector hendak menyita motor milik penjaga warung kopi berinisial N. Upaya tersebut tidak berjalan mulus. N selaku pemilik motor tidak terima dan mempertahankan motornya.
Sikap N untuk mempertahankan motornya karena merasa membelinya menggunakan uang milik sendiri. Kelompok orang mengaku debt collector itu kemudian terlibat cekcok dengan N.
Percekcokan itu mengundang banyak warga datang ke lokasi kejadian. Tak lama kemudian, N menghubungi penjual motor.
Penjual sepeda motor itu kemudian datang dengan membawa kelompoknya. Dua kelompok itu kemudian terlibat cekcok.
Pasca kejadian itu, pemilik sepeda motor melaporkan sekelompok orang yang mengaku debt collector itu. Tak lama berselang, dari pihak yang mengaku debt collector juga membuat laporan polisi di Polsek Puger.
“Sejauh ini kasusnya masih kita tangani. Namun, kedua belah pihak memang saling melapor,” katanya, Selasa, 9 Juli 2024.
Pihak pemilik motor melaporkan atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan. Sementara kelompok yang mengaku debt collector melaporkan atas dugaan penganiayaan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pemilik motor tersebut bukan konsumen resmi. Ia hanya membeli sepeda motor kredit macet dari orang lain.
Sementara kelompok yang mengaku debt collector diduga kuat juga bukan pegawai resmi lising (FIF). Mereka merupakan pihak ketiga.
Lebih jauh Facthur mengatakan, sejauh ini pihaknya akan menindaklanjuti aksi saling melapor itu sesuai prosedur yang berlaku.
“Permasalahan kemarin, dari oknum eksternal mau menyita motor. Ternyata yang massa bukan masyarakat, tetapi kelompok penjual motor itu. Karena saling lapor, kita akan selesaikan secara profesional dulu, biar bisa saling membuktikan,” pungkasnya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria sedang menasihati debt collector menggunakan Bahasa Madura. Intinya pria itu meminta debt collector tidak main sita motor warga, termasuk milik N.
Pemilik motor yang hendak disita debt collectot itu disebut dibeli dengan uang hasil utang. Pria itu kemudian meminta debt collector membayangkan jika berada di posisi N, selaku pemilik motor yang hendak disita.
Advertisement