Debat Publik Pilgub Jatim Ternyata Tak Berpengaruh Signifikan
Meskipun debat publik Pilgub Jatim putaran pertama ditonton banyak orang, tapi ternyata, hasilnya tak terlalu berpengaruh signifikan. Hal itu dibuktikan oleh hasil survei yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) periode April 2018.
Survei menunjukkan bahwa publik yang menonton acara debat cagub cawagub putaran satu cukup banyak sebanyak 60,6%. Mereka menonton lewat TV sebanyak 33,8%, lewat streaming Youtube sebanyak 11,8% dan melalui portal media online sebanyak 2,5%. Selain itu juga dilihat dari media sosial yakni sebanyak 12,5%.
“Debat pilgub memang dinantikan, tetapi belum mampu berpengaruh secara signifikan. Hal ini juga bisa menjadi petunjuk bahwa penampilan para kandidat relatif seimbang dan tidak terpaut jauh baik dari sisi kompetensi maupun penampilan," ujar Surokim, peneliti SSC, pada Jumat, 27 April 2018, sore.
Menurutnya, para kandidat harus berjuang lebih keras agar bisa menunjukan performa yang lebih baik agar jarak itu semakin lebar, dan bisa meraih dukungan signifikan.
Masyarakat yang tidak menonton sebanyak 39,4%. Penilaian publik atas penampilan kandidat perorangan GI meraih 19,2%, disusul KIP 18,1%, Emil Dardak 13,2%, Puti sebanyak 10,1% adapun yang tidak tahu/tidak menajwab sebanyak 39,4%.
Survei dengan metode multistage random sampling ini dilakukan pada tgl 11-19 April 2018 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error 2.81%, level of confidence 95% dan jumlah sampel 1220 responden. Sebagai bentuk kendali mutu, survei ini dilengkapi dengan metode spot check hingga 20% dari total responden.
Sementara itu, Direktur Utama SSC, Moechtar W Oetomo, mengatakan ini menjadi evaluasi bagi paslon dan KPU agar bisa mempertimbangkan format baru dalam menyelenggarakan gelaran Pilgub Jatim. (frd)