Debat Kedua Pilpres Besok, Ini Formula Baru dari KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat capres kedua yang digelar pada Minggu 17 Februari 2019, mulai pukul 20.00 WIB. Rencananya acara debat capres kedua Pilpres 2019 digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta dengan menghadirkan kedua calon presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Acara debat capres kedua Pilpres 2019 disiarkan secara langsung serentak di empat stasiun TV swasta, yakni RCTI, GTV, MNC TV dan iNews TV. Selain itu bisa disaksikan langsung melalui channel YouTube.
Debat kali ini, dibagi menjadi empat segmen. Di antaranya beradu pendapat dan program mengenai energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Pada segmen terakhir akan ditayangkan film berdurasi pendek terkait isu yang diangkat dalam debat. Setelah video diputar, kedua capres diminta untuk menanggapi dan saling melemparkan pertanyaan.
Tidak ada batasan waktu bagi kedua peserta dalam memberikan tanggapan.
"Nanti silakan 01 dan 02 menanggapi (film) itu, lalu mereka berdebat," ujar Arief Budiman, Ketua KPU Pusat, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 16 Februari 2019.
"Pada segmen terakhir akan ditayangkan film berdurasi pendek terkait isu yang diangkat dalam debat. Setelah video diputar, kedua capres diminta untuk menanggapi dan saling melemparkan pertanyaan." kata Arief Budiman.
Moderator untuk debat kedua ini, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
Sementara itu, delapan panelis yang ditetapkan oleh KPU antara lain Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng yang merupakan Rektor ITS; Dr Arif Satria, Rektor IPB; Prof Dr Ir Irwandy Arif, MSc adalah ahli pertambangan dari ITB; Ahmad Agus Setiawan ST, MSc, PhD yakni pakar energi dari UGM; Sudharto P Hadi merupakan pakar lingkungan dari UNDIP.
Kemudian Dr Suparto Wijoyo SH, MHum yakni pakar hukum lingkungan UNAIR; Direktur Eksekutif WALHI, Nur Hidayati; Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA), Dewi Kartika.
Dari hasil survei Kedai Kopi, debat capres sangat memengaruhi elektabilitas para calon. Sebab lewat debat, pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan akan berubah sikap.
Dalam debat pertama, misalnya. Sebelum debat terdapat 25,2% yang belum menentukan pilihan. Setelah debat, pemilih yang belum memutuskan tinggal 9,4%.
Namun begitu, Jokowi agak tidak diuntungkan jika merujuk pada momentum politik dunia. Pada 2014 silam, tren pemimpin dunia adalah berusia muda, berasal dari kalangan minoritas, dan sederhana. Ia mencontohkan mantan Presiden AS, Barack Obama dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Sedangkan kini, tren pemimpin dunia yang muncul terlihat tegas, berani, dan berusia tua. Sebut saja, Presiden AS Donald Trump; Presiden Brasil Jair Bolsonaro; Presiden Filipina Rodrigo Duterte; Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
"Jadi tren saat ini tidak menguntungkan Jokowi. Makanya Jokowi sekarang ingin tampil lebih tegas. Sebab tegas selama ini kan punya Prabowo. Nah ini sulitnya," kata Hendri Hendri, seperti dikutip BBC.
Hendri memperkirakan debat kedua nanti akan menampikan keaslian masing-masing calon. Ini karena dalam debat, keduanya dipersilakan saling tanya-jawab tanpa kisi-kisi dari panelis.
Menurutnya, Prabowo akan menggunakan kondisi itu untuk mencecar Jokowi tentang isu-isu kontroversial seperti Freeport dan impor pangan.
"Jokowi banyak hal yang bisa dipamerkan. Tapi Prabowo punya banyak hal untuk mempertanyakan. Misalnya Freeport, laporan tahunan BUMN yang belum keluar. Terus impor pangan, BBM satu harga," jelas Hendri Satrio. (adi/bbc)
Advertisement