Debat Cawapres 2024: Gibran Over PD, Dinilai Tak Sopan ke Mahfud
Debat Cawapres 2024 yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024, menyisakan sejumlah sorotan. Salah satunya adalah sikap Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai terlalu percaya diri (over PD) dan tidak sopan terhadap Cawapres 03, Mahfud MD.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Surokim Abdus Salam mengatakan, Gibran tampil terlalu percaya diri saat berdebat, sehingga melakukan atau menunjukkan sikap yang tidak perlu.
"Mas Gibran mewakili generasi usia 30-an, lalu Cak Imin dan Prof Mahfud juga mewakili usia diatasnya. Kemudian terjadi gap komunikasi, itu hal yang wajar. Karena kalau dipaksa berdialog maka tipikal generasi akan muncul," terangnya, Senin, 22 Januari 2024.
Surokim melihat, ada perubahan sikap yang ditunjukkan Gibran. Sebelumnya, Gibran tampil dingin dan santai saat menjawab pertanyaan dari panelis, pada debat kedua Gibran tampil lebih percaya diri.
"Saya lihat ada perubahan sedikit kepada Mas Gibran. Ada sedikit rasa percaya diri yang berlebihan. Seandainya tampil seperti debat pertama akan jadi lebih baik, karena tipikal itu tidak ada di Cak Imin ataupun Prof Mahfud," ungkapnya.
Meski demikian, Surokim mengakui, Gibran memiliki kemampuan di atas rata-rata orang seusianya.
Surokim mengatakan, perdebatan dalam masyarakat terkait perilaku Gibran yang dianggap tidak sopan juga hal yang lumrah di Indonesia, sebab masyarakat Indonesia tidak hanya melihat debat sebagai konten (isi) tapi juga konteks (sikapnya).
"Debat kalau di luar negeri khususnya Amerika, diskusi negatif justru bagus. Tapi kalau di Indonesia masih terikat dengan konteks masyarakat yang memegang adat istiadat. Mereka tidak bisa seenaknya membangun logika sendiri dan menjelekkan lawan. Di Indonesia ini dibutuhkan kemampuan untuk memahami konteks," jelasnya.
Surokim juga memberikan catatan kepada para kandidat capres-cawapres untuk dapat menyampaikan visi dan misinya secara efektif ke masyarakat dalam setiap debat.
"Harus diakui debat di Indonesia akan efektif mempengaruhi kaum urban dan kelas menengah ke atas, fokusnya harus ke situ," imbuhnya.