Debat Cawali Surabaya Jilid II, KPU Perketat Prokes Covid-19
Debat Pilkada Surabaya jilid II bakal digelar Rabu 18 November, pukul 19.00 WIB. Pada acara debat kali ini, KPU Surabaya tema, lokasi dan Standar Operasi Prosedur (SOP) akan berbeda dari debat pertama.
Tema besar yang akan diusung oleh KPU adalah menjawab permasalahan dan tantangan Kota Surabaya di era pandemi Covid-19.
"Debat publik Pilkada Surabaya 2020 sesi kedua membahas tema peningkatan pelayanan dan kesejahteraan mesyarakat Kota Surabaya," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umun (KPU) Surabaya, Nur Syamsi.
Untuk lokasi acara debat perdana Pilkada Surabaya 2020, digelar di Ballroom JW Marriot, Surabaya, namun untuk debat kedua kali ini digelar di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat Surabaya.
Beda dengan debat sesi I, sesi kedua ini juga menerapkan Standar Operasi Prosedur (SOP) protokol kesehatan yang lebih ketat dari pada debat publik perdana.
Dalam rapat koordinasi dengan bawaslu, kepolisian, dan Satgas Covid-19, Nur Syamsi mengusulkan agar sejak 50 meter dari Dyandra sudah dilakukan blocking atau penyekatan untuk mencegah potensi para pendukung masuk ke lokasi.
"Di dalam rakor sudah saya sampaikan, sebaiknya diblocking sejak 50 meter dari Dyandra. Biar tidak berpotensi kerumunan di sekitar lokasi debat," katanya.
Sementara itu, ia berharap pada semua pasangan calon agar tidak mengerahkan massa yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Dia mengatakan, lokasi di Dyandra ini lebih bisa mengontrol kerumunan potensi pendukung itu daripada di lokasi debat sebelumnya yang digelar di Hotel JW Marriot.
"Dyandra tempatnya mudah dijangkau dan pintu masuknya hanya satu sehingga pencegahan pendukung untuk masuk lokasi relatif lebih mudah," ucap Nur Syamsi.
Nur Syamsi mengatakan, teknis debat publik kedua ini tidak jauh beda dengan debat pertama. KPU Surabaya telah menunjuk lima penelis dari perguruan tinggi yakni satu orang dari Unesa, satu orang dari UINSA, dua orang dari Unair dan satu orang dari ITS. "Satu jam sebelum debat dimulai, semua paslon sudah harus hadir di lokasi debat," ujar Nur Syamsi.
Advertisement