Debat Capres Terakhir, Demokrat: Benar dan Salah Tak Penting
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan debat capres terakhir digelar 4 Februari 2024. Debat pamungkas ini mengusung tema tentang kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.
Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar mengatakan, selama mengikuti debat capres dan cawapres, Prabowo maupun Gibran mampu menyampaikan inti program dengan baik. Inti program pasangan calon nomor urut 02 itu disampaikan dengan gaya yang berbeda. Sebab, karakter Prabowo dengan Gibran tidak akan pernah sama meskipun dalam pasangan calon.
Renanda melihat pola permainan pasangan nomor urut 01 adalah tipe menyerang. Sedangkan Prabowo-Gibran menggunakan pola defensif atau bertahan.
Kendati demikian, Renanda mengakui Prabowo maupun Gibran sering kurang detail menjelaskan programnya, karena keterbatasan waktu. Hal serupa juga dialami oleh pasangan calon lain.
“Kalau soal kurang detail saya pikir dialami semua paslon, karena memang ada keterbatasan waktu dalam menjelaskan,’ kata Renanda, Minggu, 04 Februari 2023.
Lebih jauh, pria yang juga merupakan caleg DPR RI dapil Jember-Lumajang itu optimis Prabowo dapat tampil dengan baik saat debat pamungkas. Sehingga Prabowo mampu mendapatkan simpati dari para penonton.
Bagi Renanda, persoalan paling benar dan paling salah dalam debat capres cawapres tidak penting. Sebab semua program sudah dipastikan baik.’
Tetapi debat lebih ditekankan pada persentase simpati yang didapat dari para penonton.
“Kita menganut pemikiran, tidak penting paling benar dan salah, karena program semua pasti baik. Tetapi lebih kepada bagaimana mendapatkan simpati. Kita persiapkan bukan yang lebih canggih dan smart, namun siapa yang berhasil mendapatkan simpati yang lebih banyak,” pungkasnya.
Advertisement