Debat Capres Pamungkas, Tiga Capres Bacakan Visi dan Misinya
Debat capres-cawapres terakhir berlangsung pada Minggu 4 Februari 2024. Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Mereka membuka debat dengan membacakan visi dan misi masing-masing, sesuai tema debat pamungkas.
Visi dan Misi Prabowo Subianto
Prabowo mengawali membacakan visi dan misi dalam empat menit. Membungkus dalam judul Strategi Transformasi Bangsa, Prabowo memaparkan sejumlah strateginya.
Mulai dari meningkatkan kualitas hidup lewat proyek strategis memberi makan bergizi semua anak Indonesia. Menyerap semua hasil panen petani dan nelayan, hingga meningkatkan perekonomian setinggi dua persen.
Prabowo juga ingin membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten atau kota, puskesmas modern di setiap desa, mempercepat mengatasi kekurangan dokter dengan menambah fakultas kedokteran dari 92 bertambah menjadi 300.
Juga mengirim 10 ribu anak lulusan SMA ke luar negeri untuk belajar kedokteran. 10 ribu anak belajar untuk sains.
Kemudian membangun tiga juga rumah bagi warga tak punya rumah. Prabowo juga menjanjikan perbaikan gaji untuk guru dan honorer, serta ASN, TNI dan Polri.
Visi Misi Ganjar Pranowo
Pada kesempatan kedua giliran Ganjar Pranowo membacakan visi dan misinya. Ganjar bersama Mahfud fokus pada peningkatan kemakmuran bangsa dan kualitas hidup bangsa.
Membangun dalam hal kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Seperti menyediakan akses kesehatan bagi semua dengan program satu desa satu nakes satu faskes. Juga inclusifitas di sektor kesehatan seperti bagi ibu dan anak, lansia, masyarakat adat dan disabilitas.
Menjanjikan pendidikan yang inklusif serta berjanji akan merevisi UU Cipta Kerja untuk mendorong kesejahteraan buruh yang lebih baik. Ganjar juga berjanji memberikan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya demokrasi di Indonesia.
Visi Misi Anies Baswedan
Anies Baswedan mendapat giliran terakhir membacakan visi dan misinya. Ia fokus pada upaya memerangi fenomena ketimpangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan di segala sektor.
Anies menekankan upaya agar kesejahteraan tidak hanya dimiliki segelintir warga, memberikan akses ekonomi yang sama sambil menyebut tingginya angka pekerja tak layak.
Ia menyebut ada sebanyak 45 juta warga bekerja tak layak, 70 juta orang tak punya jaminan sosial, serta 15 juta orang mengalami gangguan kesehatan mental dan kekerasan seksual.