Dea Onlyfans Ditangkap, Netizen Ribut Dampaknya pada Feminis
Polda Metro Jaya menangkap artis pembuat konten dewasa, Dea Onlyfans di Malang, pada Jumat 25 Maret, 2022. Netizen pun banyak meributkan tentang penangkapan Dea, termasuk pro dan kontra dampaknya terhadap gerakan feminis.
Dea Onlyfans Ditangkap
Artis pembuat konten dewasa bernama asli Gusti Ayu Dewanti, ditangkap di sebuah tempat kos harian, pada Jumat 25 Maret 2022, petang. Lewat nama panggungnya di aplikasi Onlyfans, Dea dikenal sebagai satu di antara artis lain yang membuka lapak konten dewasa di aplikasi tersebut.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyebut jika penangkapan Dea Onlyfans tidak terkait dengan kehadirannya sebagai bintang tamu di podcast Dedy Corbuzier. "Bukan karena viral sama Dedy," katanya dikutip dari suaramerdeka.com.
Menurutnya Dea Onlyfans telah aktif membuat konten dewasa, sebelum hadir di podcast Dedy Corbuzier. "Ya dia kan aktif seperti itu," katanya.
Pro dan Kontra Netizen
Netizen pun merespon penangkapan Dea Onlyfans dengan berbagai narasi. Ada yang mempertanyakan kemungkinan tebang pilih aparat, sebab artis lain di Onlyfans tak juga ditangkap.
Selain itu netizen juga membicarakan dampak konten dewasa yang dibuat oleh Dea, terhadap gerakan feminis.
Akun Twitter penulis Okky Madasari memantik diskusi tentang dampak Dea Onlyfans terhadap gerakan yang berjuang melawan diskriminasi atas gender yang lemah itu.
Okky mengunggah dua pendapat berbeda. Pendapat pertama disimpulkan Okky, menyebut jika tindakan Dea Onlyfans merugikan gerakan feminis. "Menurut @Firhandikaas dalam tulisan ini, yang dilakukan Dea adalah bentuk komodifikasi tubuh, yang bisa merugikan gerakan feminisme," cuitnya.
Selanjutnya, Okky mengunggah tulisan lain yang membantah pemikiran pertama. Pada tulisan kedua, praktik pornografi Dea dengan mempertontonkan tubuh kepada audien diilihat sebagai subjek berdaulat.
Sebab laki-laki tak bisa menguasai tubuhnya, justru Dea Onlyfans yang menguasai laki-laki lewat pencitraanya. "Pemikiran Firhandika, dibantah @Iqbalrm_. Yang ditulis Firhandika, ada upaya mengatur perempuan dengan aturan kepantasan," cuit Oky.
Dea OnlyFans ditangkap polisi karena konten-konten yang diunggahnya.
— Okky Madasari (@okkymadasari) March 25, 2022
Segala sesuatu bisa diperdebatkan, kita bisa pro atau kontra, bisa menganalis dari beragam sudut pandang.
Keterlibatan polisi & UU ITE justru selalu mengganggu terbangunnya diskursus sehat dalam masyarakat.
Reaksi Netizen
Cuitan tentang Dea Onlyfans dan gerakan feminis itu pun banyak direspon oleh netizen. Ada yang mengikuti pemikiran pertama, ada pula yang sepakat dengan pemikiran kedua.
"Apa salahnya mengomersialkan diri sendiri seperti Dea lakukan," kata akun @kambing***.
Sedangkan netizen lain mencuit jika feminis harus cerewet atas praktik pornografi yang dilakukan Dea Onlyfans. "Kalau orang kayak Dea lebih banyak, ya kasihan perjuangan kaum perempuan bela hak mereka. Dea justru mengomersialkan diri sendiri," kata akun @moret**.
Sebelumnya, dalam podcast Deddy Corbuzier, diketahui motivasi Dea Onlyfans membuat konten dewasa, bukanlah karena dorongan ekonomi. Namun karena Dea Onlyfans punya hobi berfoto seksi dan juga cosplay.
Advertisement