De Ligt Sesalkan Prediksi Pemandu Bakat MU di Masa Lalu
Matthijs de Ligt ternyata sampai sekarang belum melupakan alasan Manchester United mengurungkan niatnya merekrutnya saat masih junior. Bagi pemain yang baru saja bergabung dengan Juventus itu sangat menyakitkan.
De Ligt mengetahui cerita tentang pemandu bakat Setan Merah yang memprediksi dirinya akan kelebihan berat badan setelah melihat ayah De Ligt bertubuh gemuk. Padahal, saat itu manajer Manchester United Jose Mourinho tertarik untuk merekrutnya.
Sampai saat ini, eks bek tengah Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda itu masih belum bisa melupakannya. Tampaknya, cerita tersebut terus terngiang di benak De Ligt.
“Suatu hari ada perkembangan (terkait minat Manchester United) padanya kala itu,” ujar De Ligt seperti dikutip dari Tribalfootball.
“Tapi tiba-tiba mereka melihat ayah saya terlalu gemuk, dan karena itu klub (Manchester United) tidak menginginkan saya. Ayolah men (yang benar saja),” ujar De Ligt kecewa soal kebenaran cerita itu.
Bagi De Ligt, penilaian pemandu bakat Setan Merah tidak relevan dengan dirinya. Maklum, sebagai pemain bola yang fisiknya terus ditempa dengan keras, De Ligt tentu bisa menjaga berat badannya dalam kondisi ideal.
Sekarang, Manchester United pantas menyesali keputusannya untuk melepaskan talenta besar yang dimiliki De Ligt. Pasalnya, sejak mereka tak lagi melirik bek 19 tahun itu, kini sang pemain menjelma menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia.
De Ligt membuktikan bahwa prediksi pemandu bakat Setan Merah salah besar tentang dirinya. Tak hanya memiliki bobot yang ideal, De Ligt sekarang berubah menjadi bek modern. Selain tangguh saat menjaga pertahanan, pemain ini juga memiliki kemampuan mencetak gol lewat sundulannya.
Setidaknya, saat memperkuat Ajax, kelebihan De Ligt itu menjadi mimpi buruk bagi klub yang ia bela saat ini, Juventus (di babak 16 besar), serta Real Madrid di babak perempat final Liga Champions 2018-2019 lalu.
Untuk lawan Juventus, De Ligt mencetak satu gol saat Ajax menang 2-1 di leg kedua babak perempat final. Kemenangan itulah yang membuat Ajax melaju ke semifinal (1-1). Saat lawan Madrid di fase sebelumnya, babak 16 besar, De Ligt tampil tangguh di belakang. Para penyerang Madrid dibuat tak berkutik saat kalah 1-4.
Advertisement