DBD Serang 309 Warga Kabupaten Probolinggo, 17 Meninggal
Selama delapan bulan terakhir (hingga 31 Agustus 2023), Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Probolinggo. Terbukti, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melaporkan, 309 warga terjangkit DBD. Dari data tersebut 17 orang meninggal dunia.
"DBD biasanya identik dengan musim penghujan. Tetapi jangan salah, pada musim kemarau masih ada warga yang terjangkit DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dokter Dewi Vironica, Selasa 19 September 2023 sore.
Dokter Viro, panggilan akrabnya menambahkan, 17 pasien DBD meninggal itu menyebar di sejumlah kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Kraksaan dan Gending masing-masing tiga pasien meninggal.
Kemudian Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing dua pasien meninggal. Di Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Kecamatan Tongas masing-masing satu pasien DBD meninggal dunia.
Karena itu, lanjut dokter Viro, harus dilakukan pencegahan sedini mungkin agar penyakit DBD tidak semakin merebak. Selain itu warga yang terpapar DBD agar segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit.
"Pasien yang sudah dalam perawatan medis, kami pantau secara berkala sampai sembuh,” tuturnya.
Untuk mencegah DBD bisa dilakukan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Meliputi menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air. Serta mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.
“Masyarakat diminta berperan lebih aktif dalam pencegahan DBD," pesan dokter kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Beberapa cara bisa dilakukan masyarakat agar tidak terjangkit DBD. PSN 3M Plus perlu dilakukan pada tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan rumah hingga di tempat-tempat umum.
Advertisement