Dayung Jatim Ingin Dobrak Dominasi Jawa Barat
Prestasi Dayung Jawa Timur dalam beberapa periode mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) belum begitu membanggakan. Bahkan di Pra PON yang berlangsung lalu, Jatim hanya mendapat dua medali perak dan satu perunggu.
Saat ini dominasi dayung masih dipegang oleh Jawa Barat yang di PON XIX 2016 berhasil tampil sebagai juara umum dengan perolehan 12 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Sangat jauh di banding Jatim yang saat itu hanya mengoleksi 3 perak dan dua perunggu.
Apalagi, saat ini banyak atletnya merupakan punggawa di Tim Nasional Indonesia untuk kejuaraan internasional. "Karena 90 persen atlet mereka (Jawa Barat) itu merupakan anggota pelatnas. Pelatih mereka juga semua dari pelatnas," kata salah satu Pelatih Dayung Jatim Ali Akbar.
Walau secara materi kalah, namun dayung Jatim berusaha untuk mendobrak dominasi Jawa Barat dengan mengincar delapan medali emas di tiap nomor perlombaan. Yakni nomor canoeing, tiga di rowing, dan dua di nomor traditional boat race (TBR).
Ali mengaku optimis bisa mencapai target tersebut, sebab persiapan yang dilakukan tim Dayung Jatim sudah begitu maksimal. Selain melakukan latihan dalam Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim, mereka juga sudah melakukan adaptasi dengan situasi alam di Teluk Yotefa, Kota Jayapura.
"Setelah kami lihat-lihat, kami masih tetap optimistis," sambung pelatih Jatim di nomor rowing, Iswandi.
Iswandi mengatakan, selama adaptasi yang dilakukan sejak dua minggu lalu masih terdapat kendala. Yakni berkaitan dengan cuaca yang ketika siang hari sangat panas bisa mencapai 42 derajat Celcius, kemudian penyesuaian tempo antar atlet, dan pendangkalan.
"Terutama soal adaptasi cuaca. Di sini (Jayapura) cuacanya lebih panas. Jadi anak-anak sempat agak sedikit tempramen saat latihan. Tapi sekarang semua sudah berjalan normal. Atlet sudah bisa menyesuaikan tempo," beber Iswandi.
Dia pun berharap kondisi cuaca mendukung saat pertandingan digelar. Sebab, dengan begitu, atlet bisa tampil lebih maksimal.