Davide Tardozzi Akui Jorge Martin Memaksa Ducati Membuat Keputusan Sulit
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi mengatakan bahwa timnya terpaksa membuat beberapa keputusan sulit tentang susunan pembalap MotoGP 2025 yang kini membuatnya kehilangan juara dunia baru.
Pembalap Pramac Jorge Martin memastikan gelar juara 2024 di putaran terakhir musim ini di MotoGP Solidarity Barcelona 2024, setelah ia finis ketig, sementara sang rival Francesco Bagnaia berhasil keluar sebagai pemenang.
Namun Martin sekarang meninggalkan Ducati untuk bergabung dengan Aprilia pada tahun 2025, melakoni debutnya di trek pada tes pasca-musim pada hari Selasa, 20 Noevmber 2024.
Sebelum kepindahannya, Martin telah dipilih untuk bergabung dengan tim pabrikan Ducati bersama Bagnaia untuk musim 2025. Namun tim tersebut mengubah haluan dengan mempromosikan Marc Marquez setelah juara dunia delapan kali itu menolak tawaran untuk membalap dengan GP25 bersama Pramac.
Dampaknya, menyebabkan Ducati kehilangan Pramac yang hengkang ke Yamaha, Enea Bastianini ke KTM, dan Martin serta Marco Bezzecchi ke Aprilia.
Ditanya apakah sekarang ada penyesalan tentang apa yang terjadi di musim panas menyusul sukses Martin menyabet gelar juara dunia, Tardozzi berkata: "Anda tahu, Ducati tahun ini memiliki empat (pembalap) hebat, karena empat orang yang berada di posisi pertama, kedua, ketiga, dan keempat dalam kejuaraan adalah untuk kami.” ujar Tardozzi kepada Crash.net.
“Dan sayangnya kami terpaksa mengambil beberapa keputusan, membuat beberapa keputusan yang sangat sulit dari sisi hati.”
“Dan pada akhirnya kami mengambilnya. Sayangnya, Martin dan Enea harus meninggalkan Ducati karena mereka lebih suka memiliki motor pabrikan lain.”
"Ini memang memalukan, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak mungkin diperbaiki. Kami mendoakan yang terbaik untuk mereka di masa mendatang.”
“Sekali lagi, ada keputusan yang harus diambil dan sayangnya keputusan ini mengirim Pramac ke Yamaha dan Jorge ke Aprilia.”
Namun, Tardozzi optimistis Ducati akan tetap kuat tahun depan, dan ini adalah sesuatu yang perlu mereka buktikan kepada para penggemar bahwa Ducati telah mengambil keputusan yang tepat.
Sementara itu, Ducati kini menghadapi kenyataan bahwa plat nomor 1 tak tertutup kemungkinan dibawa ke Aprilia oleh Martin sebagai juara dunia.
“Pada akhirnya, oke, saya benar-benar ingin jujur, sudah jelas bahwa kami ingin Pecco memenangkan kejuaraan,” tambahnya.
“Kami adalah tim Ducati Lenovo, tetapi pada akhirnya Ducati adalah pemenang sebenarnya tahun 2024 karena yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat di kejuaraan adalah pembalap Ducati.
“Martin adalah pebalap Ducati. Pramac mendapat dukungan penuh dari Ducati dengan motor pabrikan dan tujuh orang Ducati yang bekerja di sana.
“Jadi, menurut saya, pemenang sebenarnya dari kejuaraan ini adalah Ducati Factory.”
Mengenai Bagnaia yang gagal menjadi juara dengan selisih 10 poin meski memenangi 11 grand prix, Tardozzi mencatat: “Sayangnya dia membuat beberapa kesalahan. Delapan angka nol (DNF), itulah alasan mengapa dia tidak memenangkan kejuaraan.”
Delapan angka nol berbanding tiga untuk Martin. Namun dengan mengenakan nomor satu selama dua tahun, Tardozzi merasa Pecco pantas menyandangnya karena ia seorang juara.
“Dan saya yakin dia akan berjuang untuk kembali meraihnya di kejuaraan tahun depan.”
Advertisement