Dataran Tinggi Golan, Majdal Syam: Kunci Solusi Konflik Arab-Israel
Majdal Sam merupakan wilayah strategis bagi Syria dan Israel karena merupakan dataran tinggi: dari Majdal Sam Timur terlihat dengan jelas kota Damaskus dan sebaliknya dari Majdal Sam Barat, ke arah selatan terlihat kota di Israel Utara. Perjanjian Camp David antara Israel - Mesir plus negara arab moderat hanya merundingkan wilayah Tepi Barat Sungai Yordan - Gaza dan Sinai.
Sinai karena wilayah Mesir oleh Israel dikembalikan kepada Mesir, sedangkan Tepi Barat S Yordan dikembalikan kepada Palestina melalui Perjanjian Oslo dan diikuti dengan kesepatan pembentukan “Pemerintahan Palestina Sementara“ di bawah Presiden Yasser Arafat dan kemudian diganti oleh Mahmud Abbas. Namun Israel masih mempertahankan pemukiman pemukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Yordan.
Dalam perkembangannya terjadi perpecahan antara dua element utama antara fraksi PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) setelah wafatnya Yasser Arafat. Al-Fatah yang dipimpin Mahmud Abbas (mayoritas) yang menguasai Tepi Barat vs Hamas yang menguasa Gaza. Al Fatah didukung oleh sebagian besar negara Arab khususnya Mesir - Arab Saudi, sedangkan Hamas didukung oleh Syria dan Iran. Akibatnya terjadi polarisasi antara negara Arab pro-Al-Fatah kontra Syria dan Iran yang memihak Hamas.
Syria dan Iran membangun kekuatan politik dan militer di dunia Arab yaitu Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza dan Houthi di Yaman. Serangan roket (bikinan Iran) ke wilayah yang diduduki Israel mampu menembus benteng udara Israel (Iron dome). Keberhasilan serangan Hamas mendorong Iran melakukan serangan roket dari wilayah Iran langsung ke wilayah Israel. Serangan Iran itu dilakukan 3 hari sebelum pembukaan hubungan diplomatik suatu negara Arab dengan Israel dan mengakibatkan tertundanya pembukaan hubungan diplomatik tersebut.
Ujung Tombak Hamas
Manuver Iran dan Syria dengan ujung tombak Hamas (Gaza), Hizbullah (Lebanon ), Houti ( Jazirah Arab ) tidak bisa lagi diabaikan baik oleh kawan atau lawan. Peta geo-politk kawasan Timur Tengah telah berubah, perundingan perdamaian tidak mungkin berlangsung tanpa melibatkan Iran dan Syria. Saatnya dunia memprakarsi proses predamaian Timur Tengah secara menyeluruh yang dimulai dengan perundingan tentang status Dataran Tinggi Golan.
Publik didalam negeri Israel kini menghendaki Netanyahu turun. Demikian juga di Amerika Serikat , tuntutan serupa muncul., artinya warga Yahudi yang tinggal di Amerika Serikat juga menghendaki tercapainya kemajuan dalam proses perdamaian Timur Tengah. Untuk diketahui hanya sekitar 4 - 5 juta orang Yahudi yang tinggal wilayah di Tepi Barat Sungai Yordan. Sedangkan warga Yahudi yang hidup diluar negeri jauh lebih besar dan mereka merupakan salah satu elemen ekonomi global yang penting. Perekonomian RRC melejit salah satu faktornya adalah adanya dukungan dari diaspora Yahudi.
Untuk diketahui para pembaca, tidak semua orang Yahudi mendukung adanya negara Israel sekarang ini, khususnya para pemuka agama Yudai atau Yudaisme (Ortodoks) yang menggunakan pakaian - jubah ada tutup kepala serba hitam. Mereka menganggap pemerintahan Israel sejak didirikan merupakan pemerintahan sekuler. Mereka menolak ikut wajib militer dan menuntut agar setiap hari Sabath (Sabtu) tidak boleh menyalakan api - listrik - kedaraan / mobil.
Jikalau ada pemuka pemuka NU atau siapa saja yang ingin menjadi juru damai, saya sarankan untuk menjalin hubungan dengan semua pihak yang terlibat konflik baik dari pihak Israel, Arab dan pihak lain yang terlibat. Lebih penting lagi adalah memahami anatomi konflik Arab - Israel. Salah satu hal yang perlu diketahui juga, meskipun Israel selama ini dilindungi oleh Amerika Serikat dan negara NATO lainnya, tetapi warga Yahudi merasa hidup tidak aman. Karib saya seorang Yahudi Ortodoks mengatakan bahwa Israel lebih merasa aman jika negara besar Islam ikut serta menjamin rasa aman negara Israel. Saya pikir pendapat teman saya tadi masuk akal, tetapi dengan catatan Israel (Yahudi) juga harus memberikan hak-hak bangsa Palestina secara adil.
Seorang bocah perempuan (dalam satu visual di video) adalah Alma binti Ayman yang tewas karena bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur Israel beberapa hari yang lalu. Yang disasar adalah pasukan Hizbullah, yang kena bocah Palestina yang belum punya dosa.
Wallahu a'lam.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat sosial politik, Mustasyar PBNU periode 2022-2027, tinggal di Jakarta.
Advertisement