Datangkan Ahli dari Situbondo Pimpin Ritual Tangkap Jenglot
Ritual penangkapan jenglot oleh masyarakat Desa Licin, Kecamatan Licin, Banyuwangi dilakukan dengan ritual semacam istighosah. Di samping itu, agar penangkapan berjalan sesuai harapan, warga mendatangkan orang dari luar Banyuwangi.
"Informasi yang saya terima, pelaksanaan ritual itu dipimpin orang dari Situbondo," kata Kepala Desa Licin, Akhmad Sugiono melalui sambungan telepon, Rabu, 19 Agustus 2020.
Bahkan, warga yang sudah pernah merasa kehilangan uang secara misterius rela mengeluarkan uang iuran untuk ritual tersebut. Uang iuran itu digunakan sebagai mahar untuk orang yang memimpin ritual tersebut.
"Istilahnya, kata warga uang itu sebagai mahar senilai Rp2,5 juta," katanya.
Untuk pelaksanaan ritual penangkapan jenglot ini, lanjut Sugiono, dilakukan di salah satu rumah warga. Setelah jenglot berhasil ditangkap selanjutnya dikubur di area pemakaman di wilayah Licin.
"Jadi, warga menguburkan jenglot itu agar tidak bangun lagi," katanya.
Sebelumnya, sebuah video ritual penangkapan jenglot beredar luas di media sosial WhatsApp. Video berdurasi 37 detik berisi tentang tertangkapnya jenglot yang diletakkan di sebuah toples kaca dengan ditutup kain putih.
Di sebelahnya terdapat tasbih warna hitam. Setelah kain dibuka tampak sosok makhluk kecil berambut panjang yang diyakini jenglot. Jenglot itu dalam kondisi terbalik dengan posisi kaki di atas.
Warga melakukan ritual penangkapan ini karena selama ini sering kehilangan uang. Nilainya antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu.
Banyak warga yang mengaku kehilangan uang. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Sehingga mereka berinisiatif melakukan ritual penangkapan makhluk halus.