Datang Mengalir, Ratusan Orang Tua Siswa Unjuk Rasa Lagi
Ratusan wali murid dan murid lulusan SD di Surabaya siang ini kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kamis 20 Juni 2019,. Uniknya, mereka tak berdatangan dalam jumlah yang besar sekaligus, melainkan mengalir begitu saja. Mereka mulai datang mengalir sekitar pukul 11.00 WIB.
Karena kedatangan mereka yang mengalir begitu saja, tak membuat pihak keamanan menjadi curiga. Puncaknya sekitar, pukul 13.45 WIB para orang tua yang datangnya mengalir itu jumlah sudah menjadi ratusan. Mereka bergerombol di area parkir mobil di Kantor Dinas Pendidikan Surabaya.
Ratusan massa ini kemudian membuat aksi. Aksi diawali dengan penandatanganan kain putih yang dianggap sebagai petisi dan dukungan oleh wali murid untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait sistem PPDB zonasi untuk SMP.
Setelah itu, massa mulai melakukan orasi tepat di pintu masuk gedung Dinas Pendidikan sambil membentangkan banner yang bertuliskan 'Tolak Sistem Zonasi'.
Mereka menuntut untuk bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan atau perwakilan lain agar bisa menyuarakan tuntutan mereka.
"Saya minta Pak Ikhsan keluar sekarang! Kalau tidak kami akan merangsek masuk gedung. Kami bisa saja bikin ricuh, tapi saya tak mau," ujar wanita salah satu orator demo
Bahkan sang orator sempat berdebat dengan petugas pengamanan karena tak diperbolehkan masuk untuk bertemu perwakilan dari Dinas Pendidikan Surabaya. Ia dengan lantang menyuarakan argumennya sambil sesekali menunjuk-nunjuk petugas yang sedang berjaga di depan pintu kantor Dinas Pendidikan Surabaya.
Tak lama setelah itu, sempat terjadi dorong-dorongan antara petugas keamanan dengan massa. Massa memaksa ingin masuk gedung Dinas Pendidikan.
Setelah hampir dua jam mengutarakan berorasi menyuarakan tuntutannya, para massa akhirnya ditemui oleh Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan, sekitar pukul 15.00
Ikhsan mengatakan berterimakasih kepada semua orang yang sudah datang menyuarakan tuntutannya. Ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para wali murid. (alf)