Kena Macet, Risma Gunakan Ojol Saat Datangi Kongres PDIP
Ibarat pepatah, tak akar rotan pun jadi. Kijang Innova terjebak macet, naik ojek online pun tak masalah. Itu kira-kira yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri Kongres PDI Perjuangan di Sanur Bali, Kamis 8 Agustus 2019.
Usai mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali Risma sebenarnya sudah disediakan mobil Kijang Innova hitam untuk menyambut tamu penting. Selain menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma juga kader dari PDI Perjuangan.
Sayangnya, saat sampai di by pass Ngurah Rai, mobil yang dinaiki Risma terjebak macet. Alhasil Risma mau tak mau harus pindah ke transportasi lain. Entah ide dari siapa, Risma kemudian turun dari mobil dan langsung ‘nunut’ ojek online untuk menuju ke lokasi Kongres PDI Perjuangan V di Hotel Grand Inna Beach, Sanur, Bali.
“Iya tadi di sana sempat macet. Ya wes naik ini aja biar cepat,” kata Risma, singkat kepada awak media.
Risma pun akhirnya sampai di Hotal Grand Inna Beach, tempat diselenggarakannya Kongres PDI Perjuangan. Risma pun tampak mengenakan baju warna merah, logo PDIP di dada sebelah kiri beserta nama Tri Rismaharini di dada bagian kanan. Risma juga menyempatkan menyapa para kader PDI Perjuangan dan warga lainnya.
Orang nomor satu di Surabaya itu tampak tersenyum lebar, sembari melambaikan tangan meladeni teriakan warga. Tak lama kemudian, Risma turun dari ojek online. Dia harus turun dari motor ojek online karena roda dua dilarang masuk ke lokasi kongres. Risma harus menggunakan kursi roda mulai dari gerbang menuju hotel yang berjarak sekitar 500 meter.
Kehadiran Risma menjadi unik. Karena selama ini, Risma dianggap kader yang kurang nurut dengan PDI-P saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Bahkan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC PDIP Surabaya, Sukadar, berkata bahwa Risma memiliki komunikasi yang buruk dengan partai berlogo kepala banteng itu.
"Sepuluh tahun di dalam pemerintahan Bu Risma ini, komunikasi dengan partai biasa-biasa saja. Goal terakhir memang untuk kepentingan rakyat. Tapi, disamping itu partai politik juga punya kepentingan untuk membesarkan partai," tegas anggota DPRD Kota Surabaya ini.
Advertisement