Data Sertifikat Vaksin PeduliLindungi Dibobol, Harga Rp500 Ribu
Situasi pandemi Covid-19 saat ini dimanfaatkan oleh oknum pegawai kelurahan. Dia cari untung dengan menjual data sertifikat vaksin Covid-19 di aplikasi PeduliLindungi. Seperti diketahui, sertifikat vaksinasi menjadi salah satu syarat dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke tempat-tempat tertentu. Pelaku pun memanfaatkan peluang tersebut untuk melayani masyarakat yang belum vaksin tapi butuh sertifikat untuk melakukan perjalanan atau main ke mal.
"Menjual sertifikat vaksinasi tanpa melalui vaksinasi dan bisa langsung terkoneksi PeduliLindungi dengan harga kartu satu sertifikat vaksinasi Rp 370 ribu," ungkap Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadli Imran kepada media, Jumat 3 September 2021.
Pelaku memasarkan sertifikat vaksinasi palsu itu dengan harga kisaran Rp 370.000 sampai Rp 500.000. Pelaku memasarkan pemalsuan sertifikat vaksinasi itu melalui Facebook.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya menangkap empat orang pelaku pembobolan data atau akses ilegal aplikasi PeduliLindungi. Salah satu pelakunya merupakan pegawai kelurahan. FH sebagai marketing yang memasarkan pemalsuan sertifikat vaksinasi, HH oknum pegawai Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, berperan membuat sertifikat vaksinasi. Kemudian AN dan DI yang merupakan pembeli sertifikat vaksinasi.
"Kedua saksi ini berperan melakukan pembelian sertifikat tanpa divaksinasi kepada akun Facebook yang saya sebutkan di atas, Tri Putra Heru, dengan harga Rp350 ribu yang satu dengan harga Rp500 ribu," ungkap Fadil Imran.
Illegal access atau pencurian data aplikasi PeduliLindungi diatur dalam Pasal 30 dan 32 UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE. Yang cukup menghebohkan, data Presiden Jokowi juga ikut dibobol dan beredar luas di media sosial.