Data PERSI Jatim, BOR RS Menggila
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur mencatat Bed Occupacy Rate (BOR) rumah sakit rujukan virus Corona atau COVID-19 sudah nyaris 100 persen, bahkan ada beberapa rumah sakit yang sudah mencapai 100 persen baik itu ruang isolasi biasa maupun ruang ICU.
Ketua PERSI Jatim, dr Dodo Anando menyebut, peningkatan kasus yang terjadi ini karena lonjakan kasus yang terjadi di hampir seluruh daerah di Jatim.
Lebih parahnya lagi, pasien yang masuk dalam kondisi yang memang bergejala sedang-berat sehingga membutuhkan perawatan ekstra di rumah sakit rujukan.
"Banyak kasus terlambat masuk, rata-rata yang datang sudah dengan gejala sedang ke berat," ujar Dodo ketika ditemui di Surabaya, Senin 28 Juni 2021.
Pria yang juga Direktur Utama RS Islam A. Yani Surabaya itu mengaku, banyak rumah sakit yang mengalami penumpukan pasien karena banyak yang tidak mendapat kamar isolasi. Sehingga, tak sedikit pasien yang masih dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Di RSI A Yani sendiri, saat ini dari total bed isolasi biasa sudah terisi penuh 92 pasien, sedangkan ICU juga terisi penuh 12 pasien. Di sisi lain, pasien terus berdatangan membutuhkan perawatan.
"Saat ini 12 bed di UGD kita sudah terisi penuh, bahkan ada pasien yang terpaksa duduk karena kehabisan bed," ungkapnya.
Terkait upaya lanjutan, Dodo mengatakan, upaya yang paling ideal adalah menambah rumah sakit lapangan untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan. Sehingga, pasien dengan gejala ringan-sedang bisa segera tertangani tidak menjadi berat. Sebab, apabila harus menambah bed di rumah sakit rujukan akan sulit karena ruang dan nakes yang terbatas.
Di sisi lain yang paling penting adalah upaya pencegahan. Pemerintah diharap bergerak lebih masif melakukan sosialisasi dan upaya pencegahan di masyarakat.
"Penekanannya di hulu harus diperketat. Masyarakat ini, sampai sekarang seperti hari-hari biasa merasa gak ada COVID-19. Ini yang harus diantisipasi, bagaimana masyarakat harus betul-betul taat sehingga perlu pengetatan dari PPKM. Mayarakat itu kalau tidak perlu ya sudah di tingkat RT/RW dan kelurahan betul-betul dijaga masyarakatnya biar tidak kemana-mana," katanya.
Ia juga mengimbau, agar masyarakat tidak takut untuk periksa ketika sudah merasakan ada gejala maupun pernah kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19. Harapannya, dapat cepat tertangani dan tidak menimbulkan gejala berat.
TAMBAHAN
#PERSI Jatim