Data Penerima BLT BBM Raib, Kades Jambewangi Tak Tahu Penyebabnya
Pemerintah Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, mengatakan pihaknya tidak mengetahui penyebab hilangnya data ratusan data penerima Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) yang hilang. Petugas mengklaim sedang menelusuri penyebab hilangnya data tersebut.
Kepala Desa Jambewangi, Maskur, terkesan setengah hati untuk memberikan keterangan seputar hilangnya ratusan nama warganya dari data penerima BLT BBM tahun 2022. BLT BBM ini merupakan kompensasi yang diberikan pemerintah atas kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Beberapa kali Ngopibareng.id berusaha melakukan panggilan telepon kepada Maskur, namun yang bersangkutan enggan menjawab. Maskur hanya memberikan sedikit jawaban melalui pesan WhatsApp.
“Yg jelas klu pemdes tidak pernah melakukan verval usulan penghapusan (yang jelas kalau Pemdes tidak pernah melakukan verval usulan penghapusan),” jawabnya melalui pesan whatsapp, pada Rabu, 14 September 2022 malam.
Dalam pesan tersebut juga dijelaskan pihaknya tidak pernah melakukan musyawarah Desa untuk melakukan penghapusan data penerima BLT BBM yang berbasis pada data penerima Bantuan BPNT dan PKH.
Informasi yang diterima dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banyuwangi, terdapat 504 keluarga penerima BPNT dan 592 penerima PKH yang datanya hilang. Sehingga mereka tidak menerima BLT BBM yang seharusnya menjadi haknya.
Masih melalui pesan singkat, Maskur mengaku pihaknya terus menelusuri penyebab raibnya data warga penerima BLT BBM tersebut. Dalam upaya ini pihaknya juga mengaku melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun tidak disebutkan pihak mana saja yang dimaksud sebagai pihak terkait.
“Shg nt ada kejelasan di mana kendala sebenarnya (Sehingga nanti ada kejelasan di mana kendala sebenarnya),” tegasnya.
Tidak hanya itu, Maskur menyebut telah melaksanakan Musyawarah Desa berkaitan dengan adanya data yang terhapus ini. Hasil musyawarah Desa ini, kata Dia, sudah diserahkan ke Dinsos PPKB.
“Agar KPM (keluarga penerima manfaat) bsa terima kembali bantuannya (agar KPM bisa terima kembali bantuannya),” katanya dalam pesan tersebut WhatsApp tersebut.
Secara terpisah, Kepala Dinsos PPKB, Henik Setyorini menyatakan saat ini data yang hilang masih dalam proses input untuk kembali diusulkan ke Kementerian sosial. Menurutnya, untuk proses pendataan kembali data warga penerima BLYT BBM yang hilang ditargetkan selesai dalam seminggu.
“Kmrn smtr target seminggu (kemarin sementara target seminggu,” ujarnya.
Sebelumnya Henik menyatakan hilangnya data ini cukup janggal. Sebab dari 217 Desa dan Kelurahan yang ada di Banyuwangi, hanya Desa Jambewangi saja yang error. Artinya, menurut Henik, ada sesuatu yang salah sehingga data tersebut hilang dari data penerima BLT BBM.
Dia menegaskan penggunaan data penerima PKH dan BPNT sebagai data penerima BLT BBM ini sudah sesuai dengan Juklak dan Juknis yang ada. Sehingga pihaknya tidak bisa mengalihkan penerima BLT BBM ini kepada orang lain.
“Yang dipakai data penerima BPNT dan PKH. Jadi bukan orang yang lain jadi memang penerima BPNT dan PKH,” ujarnya.
Advertisement