Data Pejabat Negara Dibobol Hacker Bjorka, Ini Pesan Khusus PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengingatkan, Allah SWT menyatakan hukum tajassus secara mutlak dalam Q.S Al-Hujurat: 12.
Dalam pesan disebut, "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain,"
Selain itu, Pengasuh Pesantren An-Nur Bululawang Malang, juga menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW yang bunyinya:
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba- hamba Allah bersaudara (HR. Bukhari Muslim).
"Intinya tidak boleh mencuri rahasia orang lain. Termasuk rahasia suami istri. Semisal menyadap WA (WhatsApp) dan medsos pasangannya. Kecuali jika untuk kepentingan hukum, kemaslahatan umum dan lainnya yang diperbolehkan oleh peraturan UU," ujarnya.
Gus Fahrur mengungkapkan hal itu, sebagai respon atas aksi hacker Bjorka yang kini ramai diperbincangkan karena membobol data para pejabat publik. Ia pun menjelaskan, dalam agama, khususnya agama Islam, menjadi hacker adalah pekerjaan dosa.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh hacker Bjorka adalah sudah menyimpang.
"Dalam Islam hacker dapat dikategorikan sebagai Tajassus, yaitu kegiatan untuk menyelediki, memata-matai atau membuka rahasia orang lain secara diam-diam. Ini haram hukumnya," katanya, dalam keterangan pada pers Selasa, 13 September 2022.
Berbeda dengan pemerintah atau penegak hukum yang melakukan pelacakan. Hal tersebut wajib dilakukan untuk motif-motif tertentu seperti menghentikan kejahatan.
"Kecuali dilakukan oleh yang berhak semisal penegak hukum untuk menghentikan kejahatan," jelasnya.
Aksi Hacker Bjorka
Dalam pemberitaan terakhirm Hacker Bjorka menyerang beberapa orang penting di tanah air. Seperti Presiden Jokowi (Joko Widodo) hingga Menkopolhukam Mahfud MD.
Hacker Bjorka merespons Presiden Jokowi yang akan membuat tim khusus dalam menangani kasus bocornya data. Hacker Bjorka pun meledak Kepala Negara. "Anda butuh bantuan saya untuk menyelesaikan masalah ini, pak (Jokowi)," cuit hacker Bjorka dalam Twitter barunya.
Serangan selanjutnya menyasar ke Mahfud MD. Hacker Bjorka meledek mantan ketua MK itu bahwa tak ada kebocoran data yang sesuai yang dilakukannya. "Apa kabar @Mohmafffudmd? Masih yakin tidak ada data penting yang bocor?" tulis hacker Bjorka.
Sementara itu, Mahfud MD memang menyampaikan, tak ambil pusing dengan bocornya data karena Hacker Bjorka. Pasalnya, hal data-data tersebut bukan data rahasia.
"Banyak yang japri saya, bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Hacker Bjorka. Saya tak ambil pusing, dan tak ingin tahu," kata Mahfud MD dalam keterangan resminya.
"Sebab, data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia. Di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK," katanya lagi.
Tak hanya itu, Hacker Bjorka juga menyerang Ketua Umum PSSI Iwan Bule. Hacker Bjorka pun menyindir mantan Kapolda Jawa Barat tersebut karena dekat dengan bos judi. "Selamat pagi pak @iriawan84. Bagaimana rasanya menjadi teman dekat dari bos-bos judi," tulis Hacker Bjorka.
Terakhir, Muhaimin Iskandar pun menjadi "permainan" hacker Bjorka, yang disebutkan telah memanfaatkan pihaknya.
Advertisement