Data Menkominfo, Presiden Jokowi hingga BIN Dibocorkan Bjorka
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dapat surprise ulang tahun ke-66, hari ini, Sabtu 9 September 2022. Kejutannya berupa doxing, data pribadi Menkominfo.
Dilansir dari situs resmi Kominfo, doxing adalah penyebaran informasi pribadi seorang individu atau organisasi kepada publik dan menimbulkan perspektif (framing) yang salah terhadap pemilik data. Penyebaran itu dilakukan tanpa seizin pemilik data.
Bjorka mengumbar informasi pribadi lengkap milik Menkominfo Johhny. Kebocoran data pribadi itu mulai dari Nomor Induk Keluarga (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), gelar, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga hingga nomor vaksin.
Di Twitter, akun @bjorkanism mereka juga sempat mengucapkannya hal yang sama, mengucapkan selamat ulang tahun ke-66 Menteri Johnny. "Happy birthday," tulis Bjorka.
Namun, di akun Instagram bjorkanism, selain mengucapkan ulang tahun, hacker berbuat doxing dengan membocor kan data pribadi menteri.
Doxing Bukan Wewenang Kominfo
Johnny G. Plate telah menegaskan bahwa masalah doxing ini bukan menjadi tupoksi dari kementeriannya.
"Kominfo hanya bisa bekerja di payung hukum yang tersedia, tidak melampaui kewenangan apalagi menabrak tupoksi lembaga institusi lainnya, dalam hal ini kami ingin sampaikan di bawah PP 71 tahun 2019, terhadap semua serangan siber, leading sektor dan domain tugas pokok dan fungsi bukan di Kominfo," paparnya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, dikutip pada hari ini.
Dengan demikian, Johnny G. Plate menegaskan bahwa serangan siber atas ruang digital kita menjadi domain teknis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pihak BSSN belum memberikan komentar resmi mengenai kebocoran dokumen negara.
Dalam hal tupoksi, BSSN bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Namun, Kominfo tetap melakukan koordinasi dengan BSSN serta kementerian dan lembaga terkait untuk menghadapi masalah bocornya data penting tersebut.
Istana Bantah Kebocoran Surat Presiden Jokowi dan BIN
Sementara itu, dalam unggahannya di breached.to, Bjorka memuat sembilan data, termasuk surat berjudul 'surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup' dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1. Bjorka sendiri bikin heboh lantaran membocorkan data SIM Card dari 1,3 juta penduduk Indonesia melalui Forum Breached atau Breached Forums.
Terkait hal ini, baik pihak Istana maupun BIN membantah telah terjadi kebocoran ini. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, misalnya, menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi yang bocor di internet.
“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru, dikutip dari Antara.
Heru menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari BIN, dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong.