Data Genom Cegah Gelombang II Covid-19
Para ilmuwan di sejumlah negara menggunakan data genom sekuensing untuk melacak infeksi baru. Mereka menilai cara itu bisa membantu mencegah timbulnya gelombang kedua virus corona Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dalam laman resminya menjelaskan genom sekuensing atau Whole Genome Sequencing (WGS) adalah prosedur laboratorium untuk menentukan urutan basa dalam genom suatu organisme dalam satu proses.
WGS menyediakan sidik jari DNA yang sangat tepat yang dapat membantu menghubungkan kasus satu sama lain sehingga memungkinkan wabah terdeteksi dan dipecahkan lebih cepat.
Langkah pertama untuk melakukan WGS pada bakteri misalnya, ilmuwan harus terlebih dahulu melakukan ekstraksi dengan mengambil sel bakteri untuk kemudian diberikan bahan kimia yang bertujuan untuk melepas DNA. Setelah itu, DNA dimurnikan.
Kedua, DNA dipotong menjadi fragmen, baik dengan menggunakan enzim 'molecular scissors' atau gangguan mekanis. Ketiga, ilmuwan membuat banyak salinan dari setiap fragmen DNA menggunakan proses yang disebut polymerase chain reaction (PCR).
Kumpulan fragmen yang dihasilkan dalam mesin PCR disebut 'perpustakaan DNA'.
Setelah tindakan ketiga dilakukan, perpustakaan DNA dimuat ke sequencer. Kombinasi nukleotida (A, T, C, dan G) yang membentuk masing-masing fragmen DNA ditentukan dan setiap hasil disebut 'DNA read'.
Terakhir, sequencer menghasilkan jutaan pembacaan DNA dan program komputer khusus digunakan untuk menyatukannya dalam urutan yang benar seperti potongan-potongan puzzle.
Ketika selesai, urutan genom yang mengandung jutaan nukleotida (dalam satu atau beberapa potongan besar) siap untuk analisis lebih lanjut.
WGS berbeda dengan pengujian DNA, yang hanya menentukan kemungkinan suatu bahan genetik berasal dari individu atau kelompok tertentu dan tidak mengandung informasi tambahan tentang hubungan genetik, asal atau kerentanan terhadap penyakit tertentu.
WGS diketahui sudah digunakan sebagai alat penelitian di berbagai pusat kesehatan, termasuk klinik. Seluruh data urutan genom disebut dapat menjadi alat penting untuk memandu terapeutik atau hasil penanganan medis yang sesuai dengan apa yang diinginkan.