Data 337 Juta KTP Bocor, Menkominfo Heran dengan Jumlahnya
Kabar tentang bocornya data 337 juta KTP milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, mendapat respons dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Ia meragukan data tersebut, sebab jumlah yang bocor melampaui jumlah penduduk Indonesia.
"Penduduk kita 277 juta, berarti kan ada 277 juta NIK. Kok bocor 330 (juta)? Emang ada hantunya kita punya NIK?" kata Budi Arie, dilansir dari Kompas.
Sehingga menurutnya, data yang bocor itu tidak masuk akal, lantaran melampaui jumlah pendudukan Indonesia. "Itu 330 juta angkanya dari mana saya juga nggak ngerti," imbuhnya.
Namun ia mengimbau agar lembaga yang mengumpulkan data pribadi penduduk Indonesia, mengamankan data tersebut agar data tidak bocor.
Hasil Penyelidikan BSSN
Sementara, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi memaparkan hasil investigasi sementara yang dilakukan BSSN bersama Kominfo.
Bentuk pemeriksaannya berupa audit investigasi dan mitigasi preventif. Menurutnya, data yang bocor tidak sama dengan database yang disimpan oleh Dukcapil.
"Untuk sementara, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di breachforums, dilihat dari format elemen datanya, tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan existing Ditjen Dukcapil saat ini," katanya.
Data Bocor
Penjelasan Kominfo mendapat kritik dari pemilik akun @secgron, Teguh Aprianto.
Menurutnya, data KTP bisa melampaui jumlah penduduk Indonesia salah satunya lantaran data yang tidak update.
"Ada orang meninggal, yang berganti domisili, yang melakukan pergantian biodata dan lain-lain. Emang selama ini data governance kalian udah benar?" cuitnya, dilihat Sabtu, 22 Juli 2023.
"Kementerian satu ini emang udah dikutuk untuk selalu punya pemimpin yang kemampuan intelektualnya ga ada, tapi asal bunyi," lanjutnya.
Sebelumnya, Teguh juga mencuit tentang aksi akun di darkweb yang menawarkan data Dukcapil sebanyak 337 data. Isi data yang dijual sangat lengkap, mulai dari KTP, paspor, agama, akta nikah atau cerai, hingga alamat domisili.