Darurat Global Corona, Amerika Larang Warganya ke China
Amerika Serikat (AS) mengeluarkan surat peringatan untuk "tidak berpergian" ke China, setelah WHO mendeklarasikan status wabah virus corona sebagai darurat global. AS juga meminta warganya yang ada di China segera pulang menggunakan kendaraan komersial.
Departemen pemerintahan mengatakan telah "meminta semua personel pemerintahan AS untuk memindahkan agenda bepergian ke China,". Minggu lalu, departemen ini juga memerintahkan personel non darurat untuk meninggalkan Wuhan.
Surat peringatan ini memiliki tingkat tertinggi dari empat level peringatan. Peringatan sebelumnya hanya meminta warga untuk "mempertimbangkan" bepergian ke China. Pada Kamis pagi, petugas kesehatan di Chicago melaporkan kasus pertama penularan virus corona dari manusia ke manusia, yang terjadi di AS. Laporan ini menyusul kasus di Ilinois dan enam lainnya.
Pasien baru adalah laki-laki berusia 60 tahun, diduga tertular dari pasangannya, perempuan Chicago yang membawa infeksi sekembalinya dari Wuhan, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Laki-laki itu memiliki sejumlah penyakit bawaan lain, namun disebutkan dalam kondisi stabil. Istrinya, yang tertular dari ayahnya di Wuhan awal bulan ini, disebutkan dalam kondisi stabil namun dalam ruang isolasi di rumah sakit.
Pemerintah juga mengawasi 165 pasien di seluruh AS. "Pengawasan kami mendapatkan hasil jika risiko langsung pada masyarakat AS tergolong rendah," kata Direktur CDC Robert Redfield.
Sejumlah langkah lain juga dilakukan oleh negara hingga pelaku usaha. Rusia telah menutup perbatasan dengan China yang membentang sepanjang 4.300 km. Sedangkan perusahaan seperti Google, Ikea, Starbucks, dan Tesla telah menutup operasional serta tokonya di China.