Darurat Corona, PCIM Malaysia Salurkan Bantuan Sembako
Pemerintah Malaysia menerapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sejak 18 Maret hingga 14 April 2020. Hal itu praktis telah menghentikan segala aktivitas sosial, keagamaan, perniagaan dan lainnya. Baik di sektor Pemerintah maupun swasta. Baik bagi kelompok maupun individu. Hanya sebagian kecil aktivitas penting yang masih dibolehkan.
Namun, tak dapat disangkal, dengan memanjangnya masa pembatasan akibat krisis Covid-19 ini, berpanjangan pulalah kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia, baik untuk menyambung aktivitas atau sekadar bertahan hidup. Ini mungkin dikarenakan proyek yang terhenti, kerja yang diliburkan, pergerakan yang dibatasi, ataupun gaji yang tertunda.
Oleh karenanya, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia memandang perlu untuk menggiatkan lagi usaha dan upaya untuk membantu sesama melalui program Bakti Sosial (Baksos) Covid-19, yang terfokus pada pembukaan Hotline pengaduan serta pengadaan bahan pangan pokok bagi yang terdampak.
“Alhamdulillah inisiatif PCIM Malaysia dalam menggalang dan menyalurkan donasi untuk warga yang memerlukan telah dan masih berjalan dengan baik sejak hari-hari pertama PKP,” ungkap Sonny Zulhuda, dalamd keterangannya, Senin 30 Maret 2020.
PCIM Malaysia menerima dukungan dari banyak komunitas Indonesia di Malaysia, mulai dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur maupun dari berbagai komunitas WNI lintas kelompok. Mudah-mudahan inisiatif PCIM ini menjadi amal jariyah dan sunnah hasanah.
Donasi yang diterima dari berbagai komponen masyarakat Indonesia dan Malaysia memberikan semangat dan dorongan untuk rekan-rekan yang berjibaku di lapangan, yang dimotori oleh Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU) PCIM Malaysia.
Sonny mengungkapkan bahwa semua pihak telah bergerak dan berkontribusi pada kegiatan ini. “Lazismu Malaysia ikut menggalang donasi dari para donatur. Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah (PRIM/PRIA) dan IMM Malaysia telah membantu identifikasi target penerima paket sembako. Ibu-ibu 'Aisyiyah (PCIA) Malaysia membuat dan menyediakan lebih dari 300 masker untuk dibagikan,” paparnya.
Tak lupa, kata Sonny, MDMC Malaysia pula mensuplai Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas termasuk masker profesional, sarung tangan dan juga pakaian plastik.
“Dalam fasa minggu pertama per hari 27 Maret 2020, 158 paket sembako dan 150 masker telah disalurkan ke penerima di Kuala Lumpur dan Selangor. Sebagian mereka adalah mahasiswa Indonesia di beberapa Perguruan Tinggi dan sebagian besar lainnya adalah pekerja migran Indonesia (PMI) terdampak. Gerakan ini InsyaAllah akan terus berjalan sesuai kondisi di lapangan,” jelas dia.
Sebagai kelanjutannya, ada beberapa hal yang ditekankan oleh PCIM Malaysia, diantaranya, Penyaluran bantuan sosial ini tetap memperhatikan asas efisiensi, kesehatan dan keselamatan di lapangan. Panduan ketat terkait pemakaian masker, sarung tangan, baju pelindung ditekankan, serta tetap menjaga jarak di setiap kesempatan.
“PCIM Malaysia senantiasa berkoordinasi dengan pihak kantor perwakilan RI, khususnya Korfung Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI di Kuala Lumpur dalam menyalurkan bantuan sosial ini. Surat pengantar yang dikeluarkan oleh KBRI sangat memudahkan pergerakan personil kami di lapangan. Atas segala dukungan dan sinergi ini, PCIM Malaysia menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya,” kata Sonny.
Mewakili PCIM Malaysia, Sonny menghimbau warganya dan seluruh WNI di Malaysia agar tetap optimis menjalani masa-masa sulit ini. Semua perlu patuh pada arahan, perintah dan nasihat pihak berwenang di Malaysia selama masa pembatasan ini sambil tetap tinggal di rumah masing-masing dan menjaga kesehatan diri.
Selain itu, PCIM Malaysia menghimbau agar semua WNI berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial serta menerapkan fikih informasi sebagaimana yang digariskan oleh PP Muhammadiyah. Warga yang berkemajuan tidak mudah termakan berita tidak benar, dan juga tidak terlibat menyiarkan hoax atau disinformasi di media sosial.
“Mari kita bermunajat dan memohon doa kepada Allah agar kita semua terhindar dari segala penyakit dan mara bahaya,” ajak dia.
Kegiatan ini sebagai salah satu ikhtiar Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia, mencerahkan semesta. Tidak hanya didalam negeri, ruh Islam rahmatan lil alamin juga harus dirasakan oleh dunia.
"Mari kita tingkatkan iman, tawakal, ridha, menerima ketentuan dari Allah di saat-saat kita sedang berada dalam keadaan prihatin dengan merebaknya wabah Covid-19 yang kita alami sekarang ini."
Advertisement