Darmo Park Banjir Setinggi Pinggang, Pemkot Salahkan Pemilik
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya enggan disalahkan atas kejadian banjir setinggi hampir sepinggang orang dewasa yang terjadi kemarin di kawasan Pertokoan Darmo Park. Kata Pemkot Surabaya, banjir yang tingginya hampir sepinggang orang bukan salah mereka.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati menyebut jika banjir yang terjadi di pertokoan Darmo Park disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kecilnya saluran air di Darmo Park dan tersumbat dedaunan. Kemudian, ada keengganan pemilik Darmo Park yang tak mau dipasang box culvert juga menjadi salah satu penyebabnya.
Kata Erna, sebenarnya Pemkot Surabaya sejak tahun 2017, sudah akan membangun trotoar. Namun, atas rencana ini, Pemkot Surabaya membutuhkan izin dari pemilik pertokoan. Izin itu perlu diminta karena saat akan membangun box culvert, pekerja proyek harus membongkar pagar pertokoan Darmo Park. Tujuannya agar box culvert yang besar itu bisa masuk.
Sayangnya, atas pengajuan izin yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya itu, pemilik pertokoan Darmo Park tak memberikan izin. Padahal dari Pemkot Surabaya sudah memberikan garansi kalau pekerjaan selesai, pagarnya akan diperbaiki oleh Pemkot Surabaya.
“Hasilnya, seperti itu. Mereka masih sering banjir mulai seperti kemarin,” kata Erna kepada awak media, Kamis 16 Januari 2020 di Balai Kota Surabaya.
Keengganan pemilik memberikan izin itulah yang menyebabkan banjir setinggi pinggang orang dewasa dan merugikan banyak pengendara motor maupun mobil. Banjir setinggi pinggang orang dewasa itu merendam puluhan motor dan mobil.
Kata Erna, banjir setinggi pinggang orang dewasa di kawasan pertokoan Darmo Park tersebut disebabkan kontur pertokoan ini yang memang lebih rendah dari kawasan sekitarnya. Kondisi ini diperparah dengan kecilnya saluran di area pertokoan ini, ditambah dengan sumbatan batu, lumpur dan tumbuhan di lubang saluran air.
Kata Erna, kawasan Darmo Park sebenarnya membutuhkan box culvert ukuran besar, agar mampu menampung air ketika hujan deras menerjang Kota Surabaya. Khususnya daerah Surabaya Barat.
“Kami inginnya tidak banjir lagi daerah situ. Tapi mereka tidak mau, jadi ya begitu akibatnya. Padahal, tempat dia lebih rendah daripada Jalan Mayjend Sungkono dan sekitarnya,” katanya.
Meski begitu, Erna memastikan pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pemilik, agar mau dibangun box culvert di Darmo Park. Sehingga, banjir tak lagi menjadi momok bagi warga di sekitar kawasan tersebut.
“Nanti kita akan komunikasi dengan mereka. Kita bakal bangun box culvert yang besar. Kalau sudah begitu, insya allah tidak akan banjir lagi daerah tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, komunikasi itu akan diusahakan secepat mungkin. Apalagi, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan turun tangan untuk komunikasi dengan pemilik pertokoan. Karena menurut Risma, jika banjir terus melanda daerah itu, akan merugikan warga sekitar.
“Kemarin Bu Wali juga ikut turun saat banjir. Menurut Bu Wali, ketika warga sekitar terkena banjir, hal itu akan membuat mereka semakin miskin. Karena perabotan mereka rusak dan sebagainya,” kata Erna menirukan Risma.
Advertisement