Dari Teknik Kimia ke "Ustad" HSE, Kisah Inspiratif Darmastuti
Di balik jilbabnya yang rapi, Sri Darmastuti memancarkan aura ketegasan dan kelembutan. Sosok wanita ini tak biasa.
Di balik parasnya yang ayu, Sri Darmastuti bertugas sebagai HSE Officer di Pertamina EP Field Cepu Zona 11, sebuah profesi yang identik dengan dunia laki-laki.
Bagi Darmastuti, HSE bukan sekadar pekerjaan. Lebih dari itu, profesinya adalah ladang pahala, tempatnya menebar kebaikan di dunia migas yang penuh risiko.
"HSE di industri migas itu berisiko tinggi. Jadi, kami seperti ustad, menasihati orang untuk bekerja dengan selamat," tuturnya.
Tak jarang, ia merasakan suka dan duka. Sukanya, ketika ia berhasil menuntun para pekerja untuk bekerja dengan aman. Dukanya, ketika nasihatnya tak didengar, atau bahkan ditolak.
"Kadang, kita menasihati tapi tidak didengar atau ada penolakan. Ya, seperti ustad lah. Kalau baik tidak dipuji, tapi kalau salah dicaci," ungkapnya.
Darmastuti tak pernah menyangka, jika dirinya akan berlabuh di dunia HSSE. Berlatar belakang teknik kimia, ia awalnya tak mengetahui seluk beluk HSSE.
Namun, dia menemukan kecintaan seiring berjalannya waktu. Sudah berjalan 14 tahun lamanya dia menekuni bidang HSSE.
"Awalnya, saya tidak tahu kalau akan masuk ke HSSE. Tapi, setelah saya cermati, ternyata ini bidang yang bagus. Kita bekerja sambil beribadah, menasihati orang untuk bekerja selamat," tuturnya.
Diceritakan, Darmastuti memulai kariernya di Pertamina EP Field Prabumulih Asset 2 Sumatra Selatan selama tujuh tahun.
Pada tahun 2017, ia kemudian dipindah tugaskan ke Pertamina EP Field Cepu hingga saat ini. "Harapannya ya bisa sampai pensiun di sini, tapi kita harus siap ditempatkan di mana saja," ungkapnya sambil berkelakar.
Advertisement