Dari Rusia ke Monyet Besar, Tembak Menembak dalam Empat Humor
Di tengah masyarakat yang terus berubah, di Indonesia ternyata soal tembak-menembak tak hanya berlaku dalam film atau sinetron. Bila biasanya kita menyaksikan tembak-menembak di tengah masyarakat Barat, ternyata di Indonesia juga bisa terjadi.
Tembak menembak di jalan tol pada dinihari bisa terjadi antara polisi dan paramiliter sipil. Yang lebih seru lagi, tembak-menembak di kalangan polisi, terjadi dengan sederet isu sensasi: perselingkuhan, gaya hidup hedonisme, atau sebentuk kegagahan yang muncul karena senjata api.
Ah! Kita nikmati saja, ya lelucon-lelucon khas terkait tembak-menembak. Tentu, ini terjadi di jagat humor.
Sedang Berlatih Menembak
Seorang ahli biologi, ahli kimia dan ahli statistik sedang latihan menembak.
Ahli biologi itu menembak sasaran dan meleset ke 50 cm ke kiri.
Ahli kimia mengambil tembakan dan meleset ke 50 cm ke kanan.
Ahli statistik berteriak, "Kita berhasil tepat sasaran!"
Perang Rusia dan Finlandia
Sekelompok besar tentara Rusia di daerah perbatasan pada tahun 1939 bergerak menyusuri jalan ketika mereka mendengar suara dari belakang sebuah bukit kecil:
"Satu tentara Finlandia lebih baik dari sepuluh orang Rusia".
Komandan Rusia dengan cepat memerintahkan 10 orang terbaiknya di atas bukit tempat Pertempuran terjadi dan berlanjut selama beberapa menit, kemudian sunyi.
Suara itu sekali lagi berseru, "Satu Orang Finlandia lebih baik daripada seratus orang Rusia."
Marah, komandan Rusia mengirimkan 100 pasukan terbaik berikutnya di atas bukit dan langsung pertempuran besar senjata dimulai. Setelah 10 menit pertempuran, sekali lagi sunyi.
Kemudian suara Finlandia yang tenang memanggil lagi: "Satu Orang Finlandia lebih baik daripada seribu orang Rusia!"
Komandan Rusia yang marah mengumpulkan 1000 tentara dan mengirim mereka ke sisi lain bukit. Tembakan senapan, senapan mesin, granat, roket, dan tembakan meriam keluar saat pertempuran mengerikan terjadi ...
Lalu sunyi. Akhirnya seorang tentara Rusia yang terluka parah merangkak kembali ke atas bukit dan dengan kata-katanya saat sekarat memberi tahu komandannya, "Jangan kirim orang lagi... itu jebakan. Mereka ternyata 2 orang."
Mutasi Menjadi Polantas
Seorang petugas polisi yang dimutasi dari reskrim menjadi polantas sedang melakukan patroli, mengejar dan menghentikan mobil karena mengebut di jalan raya.
Ketika polisi itu sedang menulis surat tilang, sopir yang dihentikan itu bertanya, "Wah, Pak. Tidak bisakah Anda memberi saya peringatan terlebih dahulu?"
Polisi itu berkata, "Tentu."
Polisi itu melangkah mundur, mengeluarkan pistolnya dan melepaskan tembakan ke atas kap mobil.
"Ada yang lain?" kata si polisi.
Monyet Besar di Belakang Rumah
Pada suatu pagi, seorang pria pergi ke halaman belakang rumahnya di kampung dan mendapati ada seekor monyet besar duduk di sebatang pohon besar.
Dia menelepon petugas keamanan, dan segera seorang petugas tiba dengan sebatang tongkat, anjing kecil, sepasang borgol dan senapan.
"Sekarang dengarkan baik-baik," katanya pada pemilik rumah, "Saya akan memanjat pohon dan menyodok monyet besar itu dengan tongkat ini sampai terjatuh ke tanah. Anjing kecil yang yang terlatih ini kemudian akan menuju tepat pada kemaluannya, dan ketika monyet ini secara naluriah akan mengarahkan tangannya di depan untuk melindungi dirinya sendiri, Anda langsung pasang borgol."
"OK, mengerti." Jawab pemilik rumah, "Tapi untuk apa senapan itu?"
"Jika saya jatuh dari pohon duluan," kata pria itu, "tembak anjing kecil itu."