Dari Prokes Menuju Prokem, Ini Humor Paling Mbois Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk menghadapi virus corona.
Di negara kita, Protokol Kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M meliputi:
1. Mencuci Tangan
2. Memakai Masker
3. Menjaga Jarak
4. Menjauhi Kerumunan
5. Mengurangi Mobilitas
Dalam Protokol Kesehatan yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
"Yuk, terapkan protokol kesehatan 5M untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona di Indonesia. Selain itu, jangan pula lupa untuk selalu meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi COVID-19." Begitulah pesan-pesan penting di masa pandemi Covid-19.
Prokem yang Dahsyat
Di tengah-tengah itu, masyarakat kerap mendengar dari corong toa di musala dan masjid kerap terdengar pengumuman. "Innalillahi.... dst" sehingga orang pun paham: "Siapa lagi ya...?"
Lalu para penceramah ada yang menganjurkan untuk memperhatikan Prokem (Protokol Kematian)
Apa saja itu Prokem, Pak Ustad menjelaskan:
"Prokem (Protokol Kematian)
Memperbaiki ibadah.
Bersyukur, bersuka cita, tidak mengeluh.
Rendah hati, sederhana, jujur apa adanya.
Memaafkan, tidak suka marah.
Selalu berfikir positif, berprasangka baik.
"Tidak bergunjing, berbuat baik, mengubah dan respek. Berempati, memberikan solusi, bukan mengkritik atau mencela. Patuh kepada pemimpin dan menaati Peraturan."
Di setiap salat berjamaah para orang tua makin khusuk beribadah. Tapi, masih ada yang kerap kita dengar anak-anak tetap bersuka-cita tertawa saat salat Jumat. "Ini bukti bahagia, Pak Ustadz!" sergahnya.
Advertisement