Wisdom Park; Dari Lembah Menuju Taman Kearifan
Lokasi taman ini sebenarnya sangat dikenal bagi yang pernah kuliah di universitas terbaik di Indonesia versi QS WUR 2022, atau peringkat ke 254 dunia yang diumumkan Juni 2021 lalu. . Dahulu lebih dikenal dengan Lembah. Berlokasi di sisi timur kampus utama atau masjid kampus UGM. Berbatasan dengan kampus IKIP Yogyakarta atau Universitas Negeri Yogyakarta, UNY sekarang. Saya kadang menyempatkan berjalan kaki dari kost di Gejayan, melewati Lembah UGM, lalu naik dan muncul tepat di seberang Fakultas Hukum. Ada jalan setapak di antara pohon-pohon yang kami sebut hutan mini sebelum sampai di fakultas Ilmu Sosial dan Politik, FISIPOL tempat saya kuliah 33 tahun lalu.
Lembah dulu adalah lapangan hijau yang luas. Ada lapangan tenis, dan sekarang masih bertahan dengan kondisi lebih baik tentunya. Di sisi utara ada danau, tempat penampungan air hujan atau embung. Pohon-pohon melindungi danau, tempat yang jadi sasaran pasangan yang lagi mabuk asmara. Pantas saja, setiap kali saya kepala saya muncul dari lembah, merasakan ada pandangan aneh dari mata-mata yang tengah menunggu bis di halte.
Waktu itu bus Kopata menjadi andalan mahasiswa yang butuh antar jemput, sopir bus yang berjasa. Saya kadang naik bus. Sesekali kalau persediaan jatah uang bulanan menipis, jalan kaki dari kos ke kampus. Begitulah salah satu kita bertahan menjadi perantauan. Ternyata, Lembah mempunyai reputasi sebagai tempat pacaran. Sejak mengetahui hal itu, saya memilih pindah kost agar lebih dekat ke kampus, tetap bisa jalan kaki, dan tidak perlu orang memandang saya macam-macam.
Lembah kini telah bertransformasi menjadi taman kota yang cantik dan beradab. Wisdom Park, demikian awam mengenal taman ini, tidak hanya dinikmati warga kampus. Masyarakat umum pun dengan mudah mengakses tempat ini. Bisa dibayangkan dengan fasilitas yang tak kalah dengan taman-taman di luar negeri, Wisdom Park bisa dinikmati siapa saja.
Keluarga muda dengan anak-anak yang tengah aktif akan dengan suka cita mengajak berolahraga, sekadar jalan pagi dengan ritme santai. Atau berlari mengitari Taman Kearifan ini. Bila merambah seluruh zona , lumayan membakar kalori dengan mengitari ruang terbuka hijau seluas 6 hektar itu. Wisdom Park memang dipersembahkan bagi warga kota, sebagai salah satu paru-paru kota di Yogyakarta.
Bagi penyuka tanaman, taman ini kaya vegetasi tanaman. Bagi penyuka olahraga, bisa jalan pagi atau berlatih persiapan buat lari marathon di sini. Bagi penikmat wisata, taman ini sekaligus jadi tempat rekreasi yang menyejukan dan wajib menambah koleksi foto di taman ini. Tanaman yang ditata memenuhi landscape maupun secara vertikal semua meneduhkan mata.
Taman di sisi utara dipenuhi pohon-pohon tinggi menaungi sekeliling danau atau embung. Danau tempat berlatih unit kegiatan mahasiswa dayung, juga tersedia spot untuk yoga atau meditasi ataupun sekadar narsis. Di sisi selatan, landscape taman didesain cantik dengan sungai membelah di tengah. Penataan pun sangat arif bijaksana. Dilengkapi banyak kursi kayu di setiap beberapa belas meter. Bagi yang lelah berlari, bisa melemaskan kaki sambil duduk sejenak. Atau bisa juga duduk di undakan Ampiteater. Duduk sambil menikmati suasana sejuk dan taman yang didesain menyesuaikan kontur tanah.
Ada alur jalan atau jogging track dirancang landai dan hanya ada 1 tangga menuju terowongan yang sangat ikonik penghubung sisi utara-selatan. Jadi aman bagi pelari atau pejalan kaki yang telah berusia dan punya masalah di kaki. Tersedia pula pola kuning penanda bagi difabel.
Pendek kata, taman kearifan ini memang dipersembahkan oleh kampus UGM Yogyakarta bagi masyarakat sekitar dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Ada pembelajaran, riset dan pemberdayaan. Datanglah ke Wisdom Park UGM, merasakan taman kelas dunia yang mendamaikan. Ada fasilitas mushola, tempat parkir, ada cafe dan kamar kecil pun cukup bersih dengan pilihan toilet duduk maupun jongkok. Jangan khawatir, taman ini dirancang dengan telaah dan supervisi yang detail. Ada toilet bagi yang berkebutuhan khusus misalnya. Planter box dan vertical garden yang tengah subur menasbihkan taman ini pantas dijejerkan dengan taman Chinese Garden di Singapura, bila pernah ke sana.
Setelah puluhan tahun tak lagi melintasi Lembah UGM, saya bahagia sekali masih diberi waktu menjadi saksi Lembah yang dulu dan Taman Kearifan yang sekarang. (Wil/Perlima)