Dari Keprihatinan, Rucita Bikin Sekolah Anak Gratis di Surabaya
Berawal dari melihat masih banyak anak-anak di Surabaya yang tak bisa baca dan tulis, politikus Partai Golkar Rucita Permatasari mantap mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak gratis bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu di Kota Surabaya.
Rucita Permatasari mengatakan, pendidikan anak terutama kemampuan membaca dan menulis harus menjadi fokus bagi pemerintah ke depannya.
"Menurut saya, pendidikan bagi anak usia dini terutama kemampuan membaca dan menulis harus menjadi perhatian khusus untuk pemerintah ke depannya," kata Rucita yang akrab disapa Kak Cita ini.
Kak Cita menyampaikan, selama masa pendidikan di sekolah yang diberi nama 'TK Untuk Indonesia' tidak ada biaya yang harus dibayarkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Bahkan biaya wisuda juga digratiskan.
Baginya, momen wisuda adalah kenangan-kenangan bagi anak sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Saya sudah beritikad dan berjanji akan memberikan wisuda gratis sebagai kenang-kenangan untuk wali murid dan anak didik di sekolah ini. Supaya mereka dapat merasakan wisuda bersama sahabat dan didampingi keluarga. Karena tidak ada pungutan biaya, otomatis tidak ada pengaruh seperti yang ramai di luar," terangnya.
Meski demikian, ia juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat atau donatur yang ingin memberi bantuan kepada sekolah gratis ini, karena bantuan akan langsung disalurkan pada murid-murid yang membutuhkan.
"Sejauh ini ada beberapa perhatian dari pemerintah, seperti dibantu pengurusan akta kelahiran anak-anak di sini," tambahnya.
Adanya sekolah gratis ini juga disambut baik oleh masyarakat, salah satunya adalah Kristina. Ia mengaku terbantu karena selama dua tahun anaknya bersekolah TK secara gratis.
"Saya merasa bersyukur, anak saya bisa dibimbing dan diberikan ilmu yang baik di TK Untuk Indonesia. Kami juga menikmati setiap bantuannya," kata Kristina.
Kristina yang setiap harinya berprofesi sebagai cleaning service di salah satu Gereja di kawasan Pakis merasa sangat terbantu dengan adanya sekolah gratis bagi anaknya. Bantuan seperti sembako, dan lainnya dari para donatur juga sering ia terima.
Hal senada, disampaikan oleh Wulandari. Ia merasa terbantu karena dua anaknya bisa bersekolah TK dengan gratis.
"Satunya masih sekolah, satunya sudah lulus. Saya tahu sekolah ini karena ada info dari teman saya. Akhirnya saya ke sini dan mendaftar, semuanya gratis, kalau kemana-mana juga tidak bayar," tandas perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu.
Advertisement