Garis Tangan Kehilangan Tanda Tangan, Tiga Humor Dunia Pengacara
Selalu ada sisi humor dalam setiap profesi. Demikian pula pada aktivitas dunia kepengecaraan. Tapi, bukan maksud "penggangguran banyak acara" dalam kaitan ini.
Humor di jagat para pengacara menjadi kita memahami masalah dengan lucu sehingga kita pun mudah tersenyum. Senyum yang sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19, untuk mempertahankan imun, bahkan meningkatkan imun agar tetap terjaga tubuh sehat kita.
Mari kita nikmati saja humor berikut:
Ditolak Menjadi Pengacara
Kesempatan khusus. Diskusi antara dua calon pengacara:
"Saya tidak mengerti mengapa mereka menolak saya! Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya ingin menjadi pengacara karena saya menghormati hukum, bahwa saya akan memberikan hidup saya untuk Konstitusi dan bahwa saya menginginkan keadilan untuk klien saya. Apa yang kamu katakan kepada mereka?"
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya ingin menjadi pengacara karena garis tangan saya!"
"Garis tangan kamu? Maksud kamu apa?"
"Nah, karena saya bisa melihat ke garis tangan saya, berarti saya sedang tidak pegang uang alias bokek..."
Rentenir Kehilangan Tanda Terima
Seorang rentenir meminta nasihat pengacara:
"Bagaimana saya bisa mendapatkan kembali uang Rp. 10 juta saya dari Jono jika saya kehilangan tanda terima pinjaman saya?"
"Kirim surat tagihan ke dia, di mana Anda harus menulis kepadanya untuk segera membayar hutangnya kepada Anda sebesar Rp. 20 juta."
"Ok tapi saya hanya meminjamkannya Rp 10 juta!"
"Itulah idenya, kita ingin mendapatkan bukti darinya bahwa dia memiliki hutang Rp10 juta..."
Tepat Pada Waktunya
"Mulai besok kamu bebas!" Pengacara memberi tahu kliennya.
"Ya, saya sangat senang, saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan lagi," gerutu tahanan itu.
"Saya menyiksa diri sendiri selama 5 tahun untuk membuat tangga tali, 3 tahun untuk memarut jeruji sel dan Anda datang sekarang dengan surat amnesti. Tepat sekarang ketika saya ingin membebaskan diri..."
Advertisement