Dari Brutal Hingga Kejutan..!! Ini 5 Laga Babak 16 Besar Piala Dunia Sulit Terlupakan
Babak 16 Piala Dunia 2018 akan mulai digelar, Sabtu 30 Juni 2018, malam nanti. Kecuali Jerman, semua tim-tim besar seperti Brasil, Inggris, Argentina, Spanyol dan Portugal akan bertempur. Namun ada juga sederet kuda hitam yang siap menjungkir-balikan hitungan seperti Kroasia, Denmark maupun Swedia.
Jika melihat sejarah babak 16 Piala Dunia sebelumnya, banyak peristiwa yang terduga. Kita tengok lagi pertandingan yang sulit terlupakan ini.
Kamerun vs Kolombia (1990)
Sejarah diukir Kemerun pada Piala Dunia 1990. Tim berjuluk Les Lions Indomptables itu menjadi wakil Afrika pertama yang mampu melaju ke perempat final turnamen tersebut.
Saat itu, pemain tua Roger Milla menjadi pahlawan Kamerun. Sempat pensiun sebelum Piala Dunia 1990 dimulai, Milla yang berusia 36 tahun berubah pikiran dan memutuskan untuk kembali membela Kamerun di Piala Dunia 1990.
Pada laga kontra Kolombia di babak 16-Besar merupakan salah satu penampilan terbaik Milla. Dia menjadi pahlawan Kamerun dengan memborong semua gol Kamerun yang menang 2-1 lewat babak tambahan.
Korea Selatan vs Italia (2002)
Kejutan terjadi di babak 16 besar Piala Dunia 2002. Tuan rumah Korea Selatan menyingkirkan raksasa Eropa Italia, 2-1. Ahn Jung Hwan menjadi pahlawan Korsel. Dia melesakkan gol kemenangan ke gawang Gli Azzurri dan menjadi golden goal.
Laga ini tidak lepas dari kontroversi. Sejumlah kalangan menuding wasit Byron Moreno memihak Korsel yang bertindak sebagai tuan rumah bersama Jepang di Piala Dunia 2002
Salah satu keputusan Moreno yang menuai kecaman adalah kartu kuning kedua kepada Francesco Totti pada menit ke-103. Selain itu, wasit asal Ekuador itu beberapa kali membiarkan para pemain tuan rumah melakukan tekel kasar kepada pemain Italia.
Portugal vs Belanda (2006)
Laga Portugal vs Belanda pada Piala Dunia 2006 di babak 16 besar ini pasti sulit dilupakan. Bukan karena permainan indah, tapi lantaran kebrutalannya. Laga ini dikenal dengan Battle of Nuernberg.
Tidak tanggung-tanggung, wasit asal Rusia yang memimpin laga ini mengeluarkan 16 kartu kuning dan empat kartu merah dari sakunya. Catatan ini menjadi rekor Piala Dunia sebagai laga paling banyak dihujani kartu.
Dalam laga ini, Portugal akhirnya mengandaskan asa Belanda untuk melenggang ke perempat final. Portugal menang 1-0 berkat gol tunggal Maniche pada menit ke-32
Jerman vs Inggris (2010)
Ketika Jerman pulang lebih awal di Piala Dunia 2018, publik Inggris paling gembira. Salah satu alasannya, fans Inggris masih dendam pada Jerman di Piala Dunia 2010.
Saat itu, Inggris harus terhenti di babak 16-Besar lantaran kalah 1-4 dari Jerman. Padahal, Inggris yang dilatih Fabio Capello sempat memberikan perlawanan sengit kepada Tim Panser.
Salah satu peristiwa yang sulit dilupa, ketika tertinggal 1-2, Inggris sempat menceploskan bola ke dalam gawang Jerman yang dikawal Manuel Neuer. Itu terjadi berkat tendangan keras Frank Lampard.
Sial bagi Inggris, wasit Valentin Ivanov yang memimpin jalannya laga tidak menganggap sepakan Lampard sebagai gol. Dalam tayangan ulang, bola sebetulnya telah berada di dalam gawang Tim Panser. Moral Inggris praktis runtuh. Akhirnya, Jerman mencetak dua gol tambahan dan mengakhiri laga dengan kemenangan 4-1.
Jerman vs Aljazair
Tim kuda hitam Aljazair membuat kejutan di Piala Dunia 2014 saat lolos ke babak 16 besar. Bahkan hampir saja bisa melaju ke perempat final setelah membuat Jerman susah payah.
Anak asuh Joachim Loew mendapat perlawanan sengit dari Aljazair. Selama 90 menit pertandingan, Aljazair mampu menahan imbang Jerman tanpa gol. Itu tidak lepas dari performa impresif sang penjaga gawang Rais Mbolhi. Lewat perpanjangan waktu, Philipp dkk. menang dengan skor 2-1.
Dalam pertandingan ini, Jerman tercatat melepaskan 38 tembakan yang 18 di antaranya mengarah ke gawang. Namun, hanya dua yang berbuah gol, yakni lewat aksi Andre Schuerrle (92′) dan Mesut Oezil. Gol penghibur Aljazair dicetak Abdelmoumene Djabou (120+1′).