Dari Bisnis Iwak Kali, Merambah ke Luar Negeri
Siapa sangka dari hal yang sepele terbuat dari bahan sederhana seperti iwak kali (ikan sungai), bisa dijadikan ladang bisnis. Berawal dari coba-coba, Serundeng Iwak Kali ciptaan salah satu pelajar asal Lamongan ini, bisa menembus hingga pasar Malaysia.
Adalah Arsseliyah Nur Ainni, seorang pelajar 18 tahun asal sekolah SMAN 1 Lamongan Kelas 12. Dia mengaku terinspirasi saat melihat stok iwak kali di tempat tinggalnya selalu melimpah saat panen. Apalagi harganya murah.
Arsseliyah kemudian mencoba berinovasi membuat salah satu makanan yang berbeda dari bahan iwak kali tersebut, yaitu serundeng.
"Waktu panen raya itu ikan mujahir jadi murah banget, hanya lima ribuan per kilo bahkan sampe dibikin ikan asin kan," tuturnya.
Dari situ dia terpikir untuk membuat produk dari hasil panen iwak kali di tambak tersebut yang melimpah ruah.
"Jadi kan di sekitar desa saya banyak tambak. Saat panen raya, ikan mujair melimpah. Terus saya dikasih tetangga ikan mujahir, lalu saya olah," ungkapnya.
Cara membuat serundeng ini pun tak rumit. Arsseliyah mengaku membutuhkan daging ikan yang sudah diasap untuk kemudian diolah.
"Setelah daging ikan diasap kemudian ditambahkan bumbu untuk digoreng hingga siap saji dan dikemas," terangnya.
Pembuatan serundeng ini sebenarnya sudah ditekuni Arsseliyah sejak masih duduk di bangku SMP. Namun begitu masuk SMA, Arsseliyah mulai serius mengelola bisnisnya, terutama mengubah kemasannya agar lebih menarik.
"Berhubung ikan di daerahku banyak ikan mujahir, dan memang mudah dikembangkan jadi ya pakai mujahir. Yang membedakan di sini mujahirnya diasap, jadi rasanya beda," ucapnya.
Ditanya soal bagaimana bisa serundengnya menembus pasar luar negeri? Pelajar kelas 12 SMA Negeri 1 Lamongan ini mengaku awalnya membagikan serundeng itu kepada para tetangga. Lalu kemudian banyak yang minat dan kerap dibawa oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai oleh-oleh ketika kembali ke Malaysia.
"Waktu dikasih ikan sama tetangga saat panen, ikan itu aku olah. Pas aku masak, ada tetangga yang jadi TKI icip. Setelah itu dia suruh aku bikinin buat oleh-oleh soalnya mau balik ke Malaysia. Dari situ ternyata dia pesen lagi pesen lagi, sampai sekarang sudah banyak,". ungkapnya.
Selain pangsa pasar luar negeri, Dia juga menjajal pasar dalam negeri. Khusus di Indonesia, ada varian sendiri buat dalam negeri, ada yang rasa rendang padang dan lain-lain. Dia mengaku dalam negeri belum luas, karena fokus target pasarnya luar negeri dulu.
"Untuk omzet, per bulannya saat ini sekitar 40 jutaan Mas," ungkapnya.
Dia mengaku respon pasar di Malaysia sangat baik. Karena selain Malaysian Serunding itu memang makanan khasnya mereka, juga di sana ikan mahal jadi biasanya terbuat dari ayam, kelapa dan lain-lain yang mudah didapat disana.
"Bahan Serundeng Iwak kali ini kan harganya tidak seberapa mahal bagi orang Malaysia, jadi mereka suka banget. Banyak yang suka dimakan sama nasi lemak," imbuhnya
Selain masuk pasar Malaysia, Serundeng Iwak Kali juga akan memasuki pasar Singapura di Mustapha Center, dan lain-lain. Harapannya, produk asli olahan Indonesia ini bisa terpampang di seluruh supermarket di Malaysia dan Singapura.
Advertisement