Dari Bambu, Gabion hingga Tugu Sepeda Bernilai Ratusan Juta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lelah untuk mempercantik Ibu Kota. Ia dan jajarannya pun mengaplikasikan sejumlah karya di Jakarta dengan tujuan Ibu Kota bisa terlihat cantik. Meski demikian, tak sedikit dari keputusannya memperindah Jakata yang menuai kritik. Bahkan, ada beberapa usaha memperindah Jakarta berusia seumur jagung meski telah menguncurkan dana hingga ratusan juta rupiah per proyeknya.
Pohon Plastik di Trotoar
Lampu hias berwujud pohon plastik di trotoar Jalan Medan Merdeka Barat pada akhir Mei 2018 menuai protes dari para pejalan kaki. Pohon plastik itu dinilai memakan tempat di trotoar dan tidak menarik dipandang.
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi menjelaskan, pohon-pohon itu sesungguhnya stok lama pengadaan tahun 2017. Pohon-pohon itu biasanya dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat menjelang hari besar seperti Hari Ulang Tahun Jakarta.
"Ini dari anggaran tahun lalu stock kami, setelah event kami copot," ujar Iswandi, pada 2018 silam.
Baru dipasang pada 28 dan 29 Mei 2018, pohon-pohon itu kemudian dicabut.
Instalasi Bambu Getih Getah
Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pernah diperindah dengan kehadiran karya seni bambu Getih Getah. Karya seniman Joko Avianto itu diresmikan oleh Anies Baswedan pada 16 Agustus 2018. Saat itu, Anies menginginkan karya tersebut mewarnai perhelatan Asian Games 2018. Pemprov DKI harus mengucurkan dana hingga Rp 550 juta untuk pembuatan dan pemasangan instalasi bambu getah getih tersebut.
Karya tersebut hanya berusia 11 bulan. Instalasi Bambu Getih Getah dibongkar pada 17 Juli 2019 malam. Pembongkaran tersebut menambah panas kritik yang dialamatkan kepada Pemprov DKI. Sebab, banyak pihak sejak awal mempertanyakan tujuan Anies Baswedan dan jajarannya membuat seni bambu tersebut yang dinilai menghamburkan anggaran.
Gabion atau Batu Bronjong
Selepas seni bambu, Anies Baswedan kemudian menginstruksikan pemasangan Gabion atau batu bronjong pada pertengahan 2019. Gabion itu dipasang di bekas instalasi bambu Getih Getah di Bundaran HI. Rupa Gabion itu seperti batu kali yang ditumpuk tinggi dan diikat oleh pagar kawat. Di atas bebatuan tersebut tampak ditanami bunga-bunga bougenville warna-warni. Ada pula bermacam tanaman di sekeliling batu seperti sansevieria (lidah mertua), lollipop, dan bougenville. Demi pembuatan dan pemasangan gabion, Pemprov DKI melalui Dinas Kehutanan menggunakan dana APBD sebesar Rp 150 juta.
Instalasi gabion juga memicu pro dan kontra. Selain anggaran, yang dipersoalkan adalah bahan batu tersebut. Setelah empat bulan, Gabion dibongkar pada Desember 2019 dengan alasan persiapan penyelenggaraan acara tahun baru 2020. Namun, Gabion kembali dipasang pada 4 Januari 2020. Hal itu kembali memicu kritikan karena dinilai menghabiskan anggaran.
Tugu Sepeda
Saat ini sedang berlangsung pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, berbarengan dengan proyek jalur sepeda Sudirman-Thamrin. Konstruksi Tugu Sepeda pun masuk dalam satu anggaran dengan pembangunan jalur sepeda permanen atau disebut Bicycle Artswork.
Pemprov DKI Jakarta menganggarkan proyek jalur sepeda sebesar Rp 28 miliar, termasuk pembangunan tugu sebesar Rp800 juta. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria menjelaskan bahwa anggaran konstruksi tugu berasal dari pihak ketiga atau swasta.
"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian kedua, nilainya kurang lebih Rp28 miliar termasuk tugunya yang Rp800 juta. Termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman," terangnya.
Saat ini, pembangunan tugu tersebut juga mendapat respons beragam. Selain karena dana yang cukup besar, Pemprov DKI disoroti karena perampungan jalur sepeda yang justru molor dari target awal, yaitu akhir Maret 2021.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Tugu Sepeda berbentuk cakram tersebut akan dicetak pula landmark sebagai simbol kebanggaan Kota Jakarta. Lalu, pada area sisanya akan dicetak infografis yang bersifat edukatif mengenai sepeda. Seperti, dampak positif bersepeda, sejarah bentuk sepeda, ataupun nama-nama perangkat yang menyusun sepeda.
Lalu pada bagian dalam tugu, seluruhnya diberi warna coklat, sisi dalam ini menghadap arah pedestrian atau area bagi pejalan kaki. Adapun tugu ini diletakan di atas trotoar di depan Indofood Tower. Bahan yang digunakan yaitu material reflektif stainless steel.
Advertisement