Dari AS Presiden Singgah di Abu Dabi, Tiba di Tanah Air Senin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi telah mengakhiri kunjungan di AS. Sekitar pukul 17.38 waktu setempat, pesawat Garuda Indonesia GIA-1 bertolak dari Pangkalan Militer Andrews, Washington DC.
Dalam perjalanan kembali ke Indonesia setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-AS, rombongan akan singgah di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu, 15 Mei 2022, sore.
Jokowi hendak menyampaikan duka cita atas meninggalnya Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan kepada pihak pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
"Presiden dan rombongan direncanakan singgah di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab pada Minggu sore, 15 Mei 2022 waktu setempat," kata Deputi Protokol Setpres Bey Mahmudi dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Minggu 15 Mei 2022.
Dalam KTT ASEAN - AS, Presiden Joko Widodo menyerukan untuk menghentikan perang di Ukraina sekarang juga. Demikian disampaikan presiden pada KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat, 13 Mei 2022.
Menurut Presiden Jokowi, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia. Kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi telah terjadi, sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.
“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh, justru unilateralisme yang makin mengemuka,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, presiden juga mengatakan bahwa perang di Ukraina telah melemahkan multilateralisme dan berpotensi memecah belah hubungan antar negara.
“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tegas presiden.
Pertumbuhan ekonomi, menurut Presiden Jokowi, juga memprihatinkan. IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asia sebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023. Dan Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hingga 1,2 persen.
“Bagi sebagian anggota ASEAN kenaikan 10 persen dari harga minyak akan berdampak menurunnya pendapatan nasional sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen,” jelas presiden.
Advertisement