Dari 4.718, Pemprov Jatim Baru Beri Bantuan Pada 168 Ponpes
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim secara bertahap telah menyerahkan beberapa bantuan yang dijanjikan kepada seluruh pondok pesantren yang ada di Jatim yang totalnya mencapai 4.718.
Sementara ini, bantuan tersebut baru mencapai 168 ponpes. Pemprov Jatim sendiri saat ini terus memproses bantuan tersebut agar semua ponpes yang belum terjaring bisa tersaluri.
Bantuan tersebut memang sengaja diberikan sebagai bentuk dukungan pemerintah agar Ponpes yang akan kembali melaksanakan kegiatan dapat menerapkan protokol kesehatan seperti yang telah diimbau oleh Pemprov Jatim melalui Surat Edaran nomor 188/3344/101.1/2020 tentang pelaksanan penerimaan kembali santri ke ponpes dalam masa darurat Covid-19 di Jatim.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam inisiasi kampung tangguh ada ampuan dari TNI dan juga Polri, yang diharapkan ketangguhan yang dibangun bisa berkelanjutan, bahkan setelah masa pandemi Covid-19.
"Pesantren tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat, dan pesantren yang TOPP atau tanaman obat pondok pesantren," kata Gubernur Khofifah.
Adapun bantuan itu berkaitan dengan perangkat alat penegakan protokol kesehatan yang berupa masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat (alat pelindung diri), thermal gun (alat pengukur suhu badan), hand sanitizer, lysol, kacamata google, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan, dan sarung tangan latex.
Bukan itu saja, semua ponpes itu juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan Covid-19. Semua itu agar pelaksanaan protokol kesehatan yang dicanangkan pemerintah bisa terlaksana secara optimal.
Dalam suratnya, Gubernur Khofifah juga menegaskan, proses kembalinya santri ke pondok pesantren harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga (hifdzun nafs) sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kaidah hifdzun nafs (menjaga keselamatan jiwa dan raga) ini harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," pesan Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, sebanyak 168 pesantren yang sudah terditsribusi bantuan adalah Pondok Pesantren Tangguh Lirboyo Kediri, Ponpes Al-Falah Ploso, Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Tambak Beras Jombang, Ponpes Gersempal Sampang, dan Ponpes Al-Hikam Malang.
Kemudian sebanyak 10 pesantren di kabupaten Lamongan di antaranya, Ponpes Al-Ma'ruf, Ponpes Matholiul Anwar, Ponpes Al-Mu'awanah, Ponpes Darul Fiqih, Ponpes Miftahul Qulub, Ponpes Tanwirul Qulub dan Ponpes Tanwirul Ghoyyi juga sudah didistribusikan bantuan serupa. Begitu juga 108 pondok di Malang Raya dan 45 pondok di Kabupaten Probolinggo.
"Jumlah bantuan masing-masing item disesuaikan dengan jumlah santri di setiap pondok," terang Suban.