Dari 10 Stadion, Surabaya Paling Siap Jadi Venue Piala Dunia U-20
Sebanyak 10 stadion telah diajukan PSSI ke FIFA untuk dipelajari. Stadion-stadion yang diajukan itu kemudian dikaji kemudian diputuskan mana yang layak menjadi venue untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti.
Sepuluh stadion itu adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta) Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).
Dari sejumlah stadion tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengklaim Kota Pahlawan jadi yang paling siap menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 dibanding daerah lain. Meski ia menyadari ada beberapa catatan yang harus dibenahi.
"Kita tetap berusaha supaya Surabaya bisa terpilih. Artinya Kota Surabaya lebih siap daripada kota lain," kata Wisnu, ketika ditemui di Taman Bungkul Surabaya usai acara Surabaya Juang, Sabtu 9 November 2019.
Untuk itu, Wisnu mengatakan pihaknya akan all out dalam melakukan pembenahan sarana dan prasarana. Wisnu juga ingin Surabaya menjadi Kota Bola.
"Kalau Piala Dunia kita masih all out agar Surabaya bisa menjadi salah satu host. Tinggal bagaimana kita berpikir tidak hanya memperbaiki stadion saja tapi juga kita wacanakan Surabaya menjadi Kota Bola," ujar dia.
Selain wacana Kota Bola, ia mengatakan hal tersebut bisa menjadi legacy untuk Wali Kota Surabaya. Karena masyarakat akan selalu mengingat Surabaya pernah jadi venue Piala Dunia.
"Kita punya legacy nanti kalau Surabaya menjadi host Piala Dunia, setelah event itu selesai, karena akan selalu terngiang dan menjadi legacy bagi anak cucu kita bahwa kita pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia," tambah dia.
Wisnu juga menyebut Surabaya saat ini memiliki modal cukup untuk menjadi salah satu venue. Selain memiliki klub besar seperti Persebaya, pihaknya akan berupaya memperbaiki kampung-kampung untuk menunjang destinasi pariwisata lain.
"Kita nanti bisa ngomong, bukan hanya perbaikan GBT, tapi nanti kampung itu kita bangkitkan lagi. Kita kan punya Bonek yang kuat, kita punya Persebaya. Dan warna ini yang sudah kuat membuat Surabaya jadi Kota Bola. Nanti tinggal dikembangkan saja, kampung itu kita warnakan dengan kreasi masing-masing untuk menambah nilai pariwisata kita," imbuh Wisnu.
Disinggung terkait kejadian pengrusakan dan pembakaran GBT oleh oknum suporter Persebaya, Bonek beberapa waktu lalu, Wisnu mengatakan sudah ia melupakan. Alasannya, karena suporter kemarin turut melakukan aksi bersih-bersih dan pengecatan GBT. Hal ini juga menyangkut gambaran masyarakat Surabaya yang begutu siap menyambut Piala Dunia U-20.
"Itu (bersih-bersih dan mengecat GBT) kegiatan positif supaya bisa mengevaluasi semua. Kejadian kemarin kerusuhan itu kan sebagai titik nadi bonek agar berbenah dan ikut membangun Surabaya dan menyiapkan diri menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20," ucap Wisnu.
Seperti diketahui, dari 10 stadion yang sudah diajukan PSSI. Selanjutnya FIFA akan melakukan verifikasi, hasilnya nanti federasi sepak bola dunia ini akan menentukan enam stadion yang paling layak menjadi venue Piala Dunia tahun 2021 mendatang.