Daniel Ricciardo di Simpang Jalan
Daniel Ricciardo berada di simpang jalan dalam kariernya di Formula 1. Pasalnya, saat ini ia dihadapkan pada dua pilihan yang tidak mudah, tetap di Renault atau pindah ke tim lain yang lebih kuat dalam perburuan gelar di tahun depan.
Maklum, Ricciardo mengalami masa sulit sepanjang musim lalu. Alih-alih bisa merangsek ke posisi tiga besar seperti yang ditargetkan, Ricciardo justru terperosok ke papan tengah dengan sedikit poin yang ia kantongi di akhir musim.
Ricciardo memutuskan pindah dari Red Bull ke Renault di musim 2019 untuk memperbaiki prestasinya. Namun, justru jeblok dan tak sekalipun mencicipi podium.
Lambatnya pengembangan yang dilakukan Renault bisa jadi akan mendorong pembalap Australia itu pindah ke tim lain yang lebih menjanjikan seperti Mercedes dan Ferrari. Potensi itu terbuka di tahun 2021 andai dua pembalap mereka, Valteri Bottas dan Sebastian Vettal tak diperpanjang.
Di balik keputusannya nanti, Ricciardo mengakui bahwa ambisi menjadi juara dunia akan menjadi penentu dirinya dalam mengambil keputusan, baik pindah atau tetap berkomitmen pada proyek yang sedang dibangun tim asal Prancis tersebut.
“Target dasar saya bukan sekadar masuk F1, tapi untuk meninggalkan torehan juara dunia,” katanya pada BBC seperti dikutip dari Crash.
“Apakah saya senang bisa di F1? Tentu. Apakah saya menyukainya? Ya. Tapi saya belum sampai pada tataran menikmatinya,” ungkap Ricciardo.
Ricciardo mengatakan, kalau pun hari ini merupakan yang terakhir dirinya di F1, ia tidak akan menyesalinya. Namun ia masih memiliki keyakinan jika dirinya masih bisa melanjutkan kariernya di F1 di musim-musim berikutnya.
Advertisement