Dandim Sebut Angka Stunting di Bojonegoro Mencapai 3.804
Kasus stunting di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, cukup tinggi. Jumlahnya mencapai ribuan anak. Data itu diketahui saat berlangsungnya Sosialisasi Pelaksanaan Audit Stunting dan Koordinasi Intesifikasi Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), di Gedung Ahmad Yani Makodim 0813 Bojonegoro, Kamis 18 Agustus 2022.
Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, menyebutkan, jumlah stunting di Kabupaten Bojonegoro mencapai 3.804 anak. Data ini dia terima dari Dinas Kesehatan setempat.
"Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, saya berharap target program percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Bojonegoro dapat segera dicapai," kata Letkol Arm Arif Yudo Purwanto.
Dalam sambutannya menyampaikan, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Menurut Dandim, hal ini dikarenakan anak stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Tentunya berpengaruh pada kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Penanganan stunting di Kabupaten Bojonegoro, kata dia, tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Akan tetapi membutuhkan dukungan nyata semua pihak dari lintas sektor.
"Karena kepedulian kita terhadap masalah stunting akan membawa anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, penggerakan, pengawalan dan pendampingan terhadap calon akseptor KB di berbagai pelayanan kesehatan, juga merupakan bagian dari upaya mendukung program percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut, Dandim menyampaikan, Pemkab Bojonegoro telah mengeluarkan Keputusan Bupati Nomor 188/91/KEP/412.013/2022 tanggal 28 Maret 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022-2024, sehingga koordinasi antar sektor dalam penanganan stunting bisa lebih optimal.
Koordinasi tersebut di antaranya meliputi komitmen, perubahan perilaku, akses pangan bergizi, penggalakan sanitasi, pemantauan serta evaluasi.
Dalam rangka percepatan penurunan stunting ini, Kodim 0813 Bojonegoro bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Pemkab Bojonegoro menyelenggarakan sosialisasi tersebut.
Sekretaris Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, mengatakan, tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang faktor penyebab dan tata laksana penanganan stunting bagi stakeholder terkait, meningkatkan kesertaan KB MKJP, meningkatkan pemahaman mitra kerja terkait program dan kebijakan penurunan stunting.
"Serta untuk meningkatkan komitmen dan dukungan mitra kerja untuk pencapaian program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting," jelas Nadif.