Danantara Presiden Prabowo, Netizen Sentil Burhanuddin Abdullah
Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Indonesia bernama Danantara, 24 Februari 2025. Badan ini dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, Danantara akan mengonsolidasi berbagai aset dan kekuatan ekonomi BUMN agar pengelolaannya lebih optimal.
Danantara akan mengelola tujuh BUMN, seperti sektor perbankan, sektor energi yang dikelola Pertamina dan PLN, sektor telekomunikasi oleh Telkom, hingga sektor pertambangan yang dikelola MIND ID.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers terkait kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) di dalam negeri, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 17 Februari 2025.
Arti Nama Danantara
Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Presiden Prabowo menjelaskan arti nama Danantara, bahwa Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, dan Nusantara merujuk pada tanah air, Indonesia.
"Daya artinya energi, kekuatan. Anagata artinya masa depan. Nusantara adalah tanah air kita. Artinya, Danantara ini adalah kekuatan ekonomi, dana investasi, yang merupakan energi kekuatan masa depan Indonesia," terang Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Penunjukkan Kepala dan Wakil Danantara
Pembentukan Danantara juga diperkuat oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024, yang menetapkan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala Danantara dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Kepala.
Sebelumnya, pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto telah melantik keduanya secara resmi di Istana Negara, Jakarta. Pembentukan Danantara disebut sebagai langkah nyata dalam merealisasikan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Ada Peran Burhanuddin Abdullah?
Nama Burhanuddin Abdullah mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah dikabarkan menjadi bagian dari Danantara. Tagar "Danantara" bahkan menjadi trending di platform X (sebelumnya Twitter).
Ketika ditelusuri, pembahasan terkait tagar ini menyoroti proyek ambisius tersebut dan turut menyeret nama Burhanuddin Abdullah. Kabar mengenai keterlibatan Burhanuddin Abdullah pertama kali muncul dari cuitan sebuah akun X, Selasa 17 Februari 2025.
"Tahukah Anda? Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara ialah Burhanuddin Abdullah. Beliau pernah divonis 5 tahun penjara subsider enam bulan dan denda Rp250 juta oleh majelis pengadilan Tipikor karena meloloskan amandemen UU BI dan penyelesaian BLBI secara politis," ungkap akun tersebut.
Burhanuddin Abdullah pernah menjabat Menteri Koodinator Bidang Perekonomian di bawah Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Burhanuddin Abdullah juga menjabat sebagai Gubernur BI pada 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC, di Indonesia.
Bekas Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini resmi menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero) pada Rabu, 23 Juli 2024.
Advertisement