Dampingi 3 hari, Bharada E Cabut Kuasa Deolipa sebagai Pengacara
Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E secara mengejutkan mencabut kuasa atas Deolipa Yumara dan Boerhanuddin sebagai pengacara. Bharada E adalah tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Pencabutan Deolipa Yumara sebagai pengacara Bharada E ini tentu menjadi pertanyaan masyarakat. Apalagi, pemberian kuasa Deolipa sebagai pengacara Bharada E baru diteken Senin 8 Agustus dan kemudian dicabut pada Rabu 10 Agustus 2022 atau hanya berumur 3 hari lamanya.
Menurut Deolipa Yumara, dirinya mendapat surat pencabutan sebagai pengacara Bharada E lewat WhatsApp sehari setelahnya.”Jadi saya dapat WA dari anak bua saya pengacara dari kantor saya di Condet, tentang surat pencabutan kuasa,” ujarnya dikutip dari Metrotv, Jumat 12 Agustus 2022.
Menurut Deolipa, surat pencabutan kuasa ini tulisannya diketik. Padahal posisi Bharada E tidak mungkin mengetik, karena berada di tahanan. Diketik baru tanda tangan.”Karena biasanya Eliezer itu suka menulis tangan. Tapi ini diketik dan tanda tangan,” tegasnya.
Diakui Deolipia, jika dirinya tidak ada masalah ditarik dari kuasa hukum. Apalagi perkara yang ditangani juga banyak. Cuma, lanjutnya ketika kita mengawali Bharada E dengan doa dan tentu ditutup dengan doa.”Ya, ditutup dengan doa lah,” imbuhnya.
Sehari sebelumnya Bharada E sempat memberikan keterangan terkait kasus kematian Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J lewat pengacaranya, Deolipa Yumara. Menurut Deolipa Yumara, ada cerita atas kematian almarhum Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga Utara, Komplek Perumahan Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Deolipa Yumara, ceritanya saat berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, ketika itu Brigadir J di suruh naik ke lantai atas bersama Bharada E. Almarhum Brigadir J tiba-tiba sudah berlutut di depan Ferdy Sambo. Bharada E ketika itu memegang pistol dan Ferdy Sambo juga memegang pistol tapi pakai sarung tangan.
Dikatakan Deolipa Yumara, saat Brigadir J berlutut di depan Ferdy Sambo, ada perintah kepada Richard, untuk menembak Brigadir J. Karena ini perintah (atasan) ya ketakutan. “Akhirnya karena atas perintah, ya ditembak lah,” ujar pengacara berambut gondrong ini, sebagaimana dikutip TVOne Kamis 11 Agustus 2022.
Menurut Deolipa Yumara, kalau si Richard tidak menembak (Joshua), “Ya si Richard yang ditembak,” imbuh pengacara yang mengaku pernah mengajukan perlindungan dan pertolongan Presiden Joko Widodo ini.
Advertisement