Lesu Akibat Corona, Malang Tarik Wisatawan Lewat Momen HUT
Akibat masuknya virus corona atau covid-19 yang menginfeksi sejumlah warga negara Indonesia membuat sektor pariwisata di Kota Malang terkena imbasnya. Namun pemerintah setempat optimis, ulang tahun Malang pada April akan meningkatkan kunjungan di Malang.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang, Dwi Cahyono, juga mengungkapkan, akibat virus corona, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang mengalami penurunan signifikan sebesar 20 persen sejak Februari 2020.
“Kami melihat ada tren penurunan. Penyebabnya orang takut bepergian karena virus corona,” tuturnya.
Sementara, Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Agung Buana mengatakan memang sejak kabar mewabahnya covid-19 membuat okupansi hotel di Kota Malang menurun.
"Jadi kalau hari biasa ata-rata okupansinya 75 persen, di weekend 90 persen. Nah itu turun semua 15 persen," tuturnya pada Kamis 12 Maret 2020.
Agung mengatakan penurunan tersebut dapat dilihat dari pemesanan atau booking online hotel di Kota Malang sedangkan pemesanan langsung masih stabil.
"Hotel-hotel di Kota Malang sudah saya data beberapa dan memang kekurangan pemesan dari online. Ini juga dampak dari keresahan masyarakat tentang corona," ujarnya.
Namun Agung optimis bahwa memasuki April geliat pariwisata di Kota Malang akan kembali naik. Hal ini terang Agung bertepatan dengan HUT Kota Malang pada Apri. Beragam kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk menyemarakkan ulang tahun Malang, menarik banyak pengunjung luar daerah untuk datang.
“Bulan-bulan ini akan banyak kegiatan menarik, seperti buk gludug atau marathon. Yang pasti kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan supaya merasa aman," ucapnya.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang, Dwi Cahyono, juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia melihat, akibat virus corona jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang mengalami penurunan signifikan sebesar 20 persen sejak Februari 2020. “Kami melihat ada tren penurunan. Penyebabnya orang takut bepergian karena virus corona,” tuturnya.
Advertisement