Dampak Vaksin, Pakar Percaya Varian Lambda Masuk Indonesia
Pakar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Choirul Anwar Nidom, mewanti-wanti pemerintah dan masyarakat untuk waspada terkait ancaman serangan virus corona varian Lambda yang kini menyerang di Peru.
Bahkan, ia pun sangat percaya saat ini varian tersebut sudah masuk di Indonesia, hanya saja belum terungkap.
“Kalau saya iya (mungkin), jadi setiap mendapat tantangan yang sama virus akan mengubah diri sesuai tantangannya. Tantangannya adalah vaksin. Vaksin di Indonesia kan sama dimana-mana. Nah, virus itu datang dengan risiko yang sama. Saya yakin bahwa Lambda sudah ada di Indonesia, cuma lebih dulu ditemukan di Peru karena peralatannya lebih bagus,” kata Nidom, Sabtu 28 Agustus 2021.
Ia menjelaskan, lambatnya testing dan tracing di Indonesia, termasuk terbatasnya alat yang dapat melakukan sequencing sampel membuat pengungkapan varian baru membutuhkan waktu yang sangat lama.
“Kalau kita kan lambat testing dan tracingnya, sehingga tidak diketahui di Indonesia ada enggak. Tetapi saya menduga orang-orang sudah vaksin kedua dan ketiga ada yang fatal itu bisa kemungkinan karena Lambda,” imbuhnya.
Penggagas Nidom Foundation itu mengatakan, virus ini dapat berdampak parah terhadap masyarakat. Bahkan, bisa menyebabkan terjadinya badai sitokin, tergantung kondisi paru-paru.
Sebagai antisipasi badai sitokin, warga disarankan untuk mengonsumsi kunyit atau empon-empon yang mengandung kurkumin. Selain itu, menjaga pola hidup dengan istirahat yang cukup dan berolahraga. “Jadi orang perlu kembali kepada herbal jangan khawatir menghadapi virus ini,” pungkasnya.
Advertisement