Dampak PMK, Peternak di Sidoarjo Banting Harga Jual Sapi
Wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak sapi, membawa dampak buruk terhadap peternak di Sidoarjo. Mereka harus rela menjual sapinya dengan harga di bawah pasaran.
Seperti yang diceritakan Mustofa, seorang peternak sapi asal Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Beberapa ekor sapinya terpaksa dijual dengan harga di bawah standar karena kondisinya sakit.
"Ada dua ekor yang paling parah, sudah ditawar seharga Rp 35 juta per ekor ketika sehat, selang beberapa hari sapinya kena PMK, langsung turun drastis laku Rp 6 juta," ucap Mustofa saat ditemui di kandang sapi, Rabu, 11 Mei 2022.
Mustofa heran, penularan wabah PMK sangat cepat ke sapi-sapi yang lain. Dia menduga wabah PMK yang menulari sapi di kandangnya bermula dari satu ekor sapi baru yang dibelinya di pasar hewan Krian beberapa bulan lalu.
"Waktu saya beli sapinya sehat. Dalam hitungan hari ada gejala tidak mau makan, badannya demam, mengeluarkan air liur yang berlebihan, dan kakinya bengkak. Besoknya, menular ke semua sapi di sini," imbuhnya.
Sebelumnya, ada 50 ekor sapi di kandang Mustofa. Karena wabah PMK, sapi di kandang Mustofa hanya tersisa 30 ekor. "Sedih sekali saya, daripada mati mending saya jual dengan harga murah. Ya terpaksa meski berat. Mau gimana lagi," keluhnya.
Saat ini, untuk merawat 30 ekor sapinya, Mustofa harus mengeluarkan biaya ekstra sebanyak Rp 1.500 ribu. Ia memanfaatkan ramuan herbal seperti kunyit, telur, dan gula jawa.
Kunyit di jus dengan air kemudian semua bahan tersebut dicampur jadi satu. Diminumkan ke sapinya setiap hari. Untuk mengobati kuku sapi yang terluka, Mustofa rutin menyemprotkan cairan formalin ke bagian kaki dan kuku sapi.
"Ini sudah hari ke 16 saya kasih jamu herbal dan cairan formalin. Sedangkan tiap hari saya harus mengeluarkan biaya ekstra Rp 1.500 ribu," jelasnya.
Sejauh ini, Mustofa belum mendapat solusi dari pemerintah. Semua biaya tersebut merupakan upaya mandiri dirinya. Mustofa berharap agar pihak terkait segera memberi solusi terutama kepada peternak rumahan.
Advertisement